2022, Kenya Pastikan Kamp Pengungsi Dadaab dan Kakuma Ditutup

0

Pelita.online – Pemerintah Kenya menyatakan kamp pengungsi Dadaab dan Kakuma akan ditutup tahun 2022. Seperti dilaporkan Al Jazeera, Kamis (29/4/2021), dua kamp pengungsi yang menampung lebih dari 400.000 orang itu akan ditutup pada 30 Juni 2022.

Pengumuman kementerian dalam negeri pada Kamis (29/4) itu menyusul pertemuan antara Presiden Kenya Uhuru Kenyatta dan Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Filippo Grandi tentang status kamp Dadaab dan Kakuma.

“Kami serius untuk menyelesaikan program repatriasi yang kami mulai pada tahun 2016, dengan memperhatikan kewajiban internasional dan tanggung jawab domestik kami. Oleh karena itu kami menegaskan kembali posisi kami sebelumnya untuk menutup kamp Dadaab dan Kakuma pada 30 Juni 2022,” kata Menteri Dalam Negeri Fred Matiang’i.

Sebagian besar dari 433.765 pengungsi dan pencari suaka yang tinggal di kamp pengungsi Dadaab dan Kakuma berasal dari Somalia dan Sudan Selatan.

“Pengungsi dari negara-negara Afrika Timur akan diberikan pilihan untuk mendapatkan izin kerja secara gratis sehingga mereka dapat berintegrasi dengan komunitas Kenya atau kembali ke negara asalnya,” kata Matiang’i.

Awal bulan ini, UNHCR memberi Kenya apa yang dikatakannya sebagai tindakan berbasis hak yang berkelanjutan untuk menemukan solusi bagi pengungsian yang sudah lama mengungsi.

Tindakan UNHCR menyusul ultimatum dua minggu yang diberikan oleh menteri dalam negeri Kenya agar badan tersebut menghasilkan peta jalan untuk menutup kamp-kamp yang telah berumur puluhan tahun.

“Saya percaya bahwa pemerintah dan rakyat Kenya akan terus menunjukkan keramahtamahan mereka terhadap pengungsi seperti yang telah mereka lakukan selama hampir tiga dekade, sementara kami melanjutkan diskusi tentang strategi untuk menemukan solusi yang paling tahan lama, tepat dan berbasis hak bagi pengungsi dan pencari suaka yang tinggal di kamp pengungsi di Dadaab dan Kakuma,” kata Grandi.

Kenya mengatakan kamp pengungsi Dadaab di dekat perbatasan Somalia adalah sumber ketidakamanan. Beberapa pejabat berpendapat bahwa kamp itu telah digunakan sebagai tempat perekrutan untuk kelompok bersenjata al-Shabab dan pangkalan untuk melancarkan serangan kekerasan di dalam Kenya. Tetapi para pejabat belum memberikan bukti yang meyakinkan.

Kenya telah menyatakan selama bertahun-tahun bahwa mereka ingin menutup Daadab, dekat perbatasan timur Kenya dengan Somalia dan yang menampung hampir 200.000 sebagian besar pengungsi Somalia.

Sumber: BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY