65 Bendungan Mulai Dibangun Sejak Era Jokowi

0

pelita.online-Dalam enam tahun era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), pemerintah telah mulai membangun sebanyak 65 bendungan di seluruh tanah air. Dari jumlah itu, pemerintah menargetkan selesai membangun 61 bendungan hingga akhir 2024. Bendungan Tukul di Pacitan, Jawa Timur adalah bendungan ke-18 yang sudah selesai tahun lalu dan diresmikan tahun ini.

Pekan depan pemerintah akan meresmikan lagi beberapa bendungan seperti Bendungan Napun Gete di Nusa Tenggara Timur (NTT), Bendungan Tapin di Kalimantan Selatan, dan Bendungan Sindangheula di Provinsi Banten.

Kemudian, empat bendungan di Jawa Timur yang saat ini dalam tahap pembangunan adalah Bendungan Tugu dan Bendungan Bagong di Kabupaten Trenggalek, Bendungan Bendo di Kabupaten Ponorogo, Bendungan Gongseng di Kabupaten Bojonegoro, Bendungan Semantok di Kabupaten Nganjuk. Bendungan Tugu dan Gongseng dijadwalkan selesai dan diresmikan tahun ini.

“Alhamdulillah, pada siang hari ini Bendungan Tukul yang telah dimulai enam tahun lalu dengan biaya Rp 934,8 miliar hari ini sudah selesai dan siap difungsikan,” ucap Jokowi saat memberikan sambutan dalam peresmian tersebut, Minggu (14/2/2021).

Jokowi mengungkapkan sejak enam tahun lalu, pemerintah telah mulai membangun sebanyak 65 bendungan di seluruh tanah air. Beberapa sudah diresmikan seperti Bendungan Raknamo dan Rotiklot di NTT dan Bendungan Tukul di Jatim yang baru saja diresmikan.

Bendungan Tukul, kata Jokowi, akan memberikan peran yang sangat penting untuk pengendalian banjir, mengairi sawah, air irigasi, dan penyediaan air baku yang mampu menyediakan pasokan air sekitar 300 liter per detik bagi masyarakat Pacitan.

Ditambah, dengan kapasitas tampung 8,7 m3 bendungan ini bisa memberikan manfaat besar yaitu mengairi 600 hektare sawah sehingga meningkatkan indeks pertanaman dari biasanya satu kali tanam padi dan satu kali tanam palawija menjadi dua kali tanam padi dan satu kali tanm palawija. “Insyaallah, ini nanti sudah bisa dilihat dan dilakukan,” imbuhnya.

Target Kempupera
Desember lalu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera) Basuki Hadimuljono mengatakan pihaknya telah membangun 18 bendungan baru selama 2015-2020. Target Kempupera adalah meningkatkan rasio tampungan air terhadap jumlah penduduk mencapai sebesar 120 meter kubik per kapita per tahun pada 2030, meningkat dari kondisi saat ini yang baru mencapai 50 meter kubik per kapita per tahun.

Potensi air di Indonesia cukup tinggi sebesar 2,7 triliun m3/tahun. Dari volume tersebut, air yang bisa dimanfaatkan sebesar 691 miliar m3/tahun, di mana sudah dimanfaatkan sekitar 222 miliar m3/tahun untuk berbagai keperluan seperti kebutuhan rumah tangga, peternakan, perikanan dan irigasi.

“Namun dengan potensi tersebut, keberadaannya tidak merata dalam dimensi ruang dan waktu, sehingga kita membutuhkan tampungan-tampungan air baru. Di mana pada musim hujan air akan ditampung dalam bendungan dan akan dimanfaatkan pada musim kemarau. Itulah gunanya bendungan dan embung/setu untuk menambah tampungan air,” kata Basuki beberapa waktu lalu.

Ke-18 bendungan tersebut adalah Bendungan Rajui dan Payaseunara di Aceh, Jatigede di Jawa Barat, Titab di Bali, Bajulmati dan Nipah di Jawa Timur, lalu Bendungan Teritip di Kalimantan Timur, Raknamo dan Rotiklot di NTT, Tanju dan Mila di NTB, Logung dan Gondang di Jawa Tengah, Sei Gong di Kepulauan Riau, Bendungan Sindang Heula di Banten, Bendungan Napun Gete di Nusa Tenggara Timur, Tukul di Jawa Timur, dan Tapin di Kalimantan Selatan.

Dengan selesainya 18 bendungan tersebut, suplai irigasi bertambah menjadi 116.162 Ha dan air baku sebesar 7,29 m3/detik.
Pengelolaan sumber daya air dan irigasi melalui pembangunan bendungan akan terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan. Kempupera menargetkan sebanyak 61 bendungan baru tuntas secara bertahap hingga 2024, sehingga akan menambah jumlah tampungan air sebesar 3.836,38 juta m3.

Tahun ini, anggaran bidang sumber daya air Kempupera senilai Rp 58,5 triliun. Anggaran ini di antaranya digunakan untuk pembangunan 48 bendungan (lima baru dan 43 ongoing), 42 embung, 25.000 hektare pembangunan daerah irigasi, dan 250.000 hektare rehabilitasi jaringan irigasi.

Sumber: BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY