7 Rumah Warga di Kota Bengkulu Rusak Berat Diterjang Puting Beliung

0
Warga menyelamatkan sisa barang didalam bangunan yang rusak akibat angõn puting beliung di Kota Bogor , Jawa Barat, (7/12/2018). Menurut data Polresta Bogor Kota, bencana puting beliung itu mangakibatkan, 1 orang meninggal dunia, 20 pohon tumbang, 5 kendaraan rusak tertimpa pohon, 848 rumah warga rusak berat dan ringan. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.

Pelita.online – Tujuh unit rumah warga di Kelurahan Cempaka Permai, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu, rusak berat diterjang puting beliung pada Sabtu (28/11/2020) sekitar 06.00 WIB.

Namun, peristiwa ini tidak menimbulkan korban jiwa karena begitu dihantam puting beliung, warga langsung keluar rumah menyelamatkan diri dan baru kembali ke rumah setelah reda.

Keterangan yang dihimpun Beritasatu.com di lokasi kejadian, Minggu (29/11/2020) menyebutkan, angin puting beliung menghantam rumah warga pada Sabtu pagi, dimana saat kejadian turun hujan lebat disertai badai kencang.

Rumah warga yang dihantam puting beliung tersebut, mengalami kerusakan serius pada bangunan bagian atap. “Atap rumah warga sempat terbang dibawa angin puting beliung tersebut. Syukurnya tidak ada korban jiwa karena saat terjadi pemilik rumah langsung keluar rumah menyelamatkan diri,” kata Suryanto, warga setempat.

Dijelaskan, rumah warga yang rusak diterjang puting beliun tersebut, antara lain milik Yanto, Ny Lombok, Marwi, Rudi Tan, Wagiso, Srilami, dan Bernad. Rumah mereka selai atapnya rusak juga jaringan listrik putus.

Akibat terjangan puting beliung tersebut, warga mengalami kerugian puluhan juta rupiah. Asumsi kerugian sebesar ini karena atap rumah mereka hancur lebur diterjang puting beliun, sehingga warga terpaksa membangun baru.

Untuk mengatasi masalah ini, para pemilik rumah yang rusak diterjang puting beling, saat ini telah memasang terpal di atas atap rumahnya agar tidak bocor saat hujan datang sambil menunggu perbaikan bagian rusak tersebut.

“Atap rumah warga yang terbang disapu puting beling pada Sabtu pagi, saat ini dipasang terpal plastik agar tidak basah saat hujan turun. Pemasangan terpal ini dilakukan sementara saja sambil menunggu persiapan perbaikan kembali,” ujarnya.

Bencana alam yang melanda warga Perumahan Cempaka Permai, Kota Bengkulu tersebut, kata Yanto sudah dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Namun, sejauh ini belum ada petugas dari BPBD setempat datang ke lokasi untuk mengecek kerusakan rumah warga yang rusak diterjang puting beliung pada Sabtu pagi.

Rumah Terendam Banjir
Hujan lebat yang melanda Kota Bengkulu, sejak Jumat (27/11/2020) malam hingga Sabtu (28/11/2020) sore menyebabkan, ribuan rumah warga di sejumlah kelurahan tergenang banjir, akibat sungai Bengkulu meluap.

Namun, banjir yang menggenangi rumah warga di sejumlah titik di Kota Bengkulu pada Jumat malam beberapa jam kemudian surut kembali kecuali ratusan rumah warga di Kelurahan Tanjung Jaya, Rawa Makmur dan Tanjung Agung saat ini masih tergenang banjir setinggi 0,5 -1 meter meter.

Hal ini terjadi karena debit air Sungai Bengkulu, kembali naik menyusul hujan lebat melanda Bengkulu pada Jumat malam hingga Sabtu sore, sehingga ratusan rumah warga yang berada di sepanjang DAS Bengkulu terendam banjir setinggi 0,5-1 meter.

Dari pantuan di lokasi banjir, Minggu siang genangan banjir di rumah warga mulai surut tinggal setinggi 20 cm saja atau setinggi mata kaki orang dewasa. Namun, warga tetap waspada datang banjir susulan karena cuaca Bengkulu masih diselimuti awan mendung.

“Kami masih takut datang banjir susulan karena cuaca Bengkulu masih mendukung akan turun hujan lebat lagi, makanya meski genangan air di rumah sudah surut warga belum berani kembali ke rumah dan masih menetap di rumah keluarga yang aman dari banjir,” kata Hamdan (37), warga Rawa Makmur.

Meski demikian, rumah warga pada malam hari tetap ditunggu karena khawatir dicuri orang. “Sekarang banyak pencuri karena masyarakat lagi krisis akibat pandemi Covid-19. Jadi, meski keluarga masih mengungsi ke rumah saudara, tapi malam hari rumah tetap ditunggu takut dimasuk maling,” ujar Santo (28), warga lainya.

Kepala BPBD Kota Bengkulu, Selupati mengatakan, untuk meringankan beban korban banjir di Tanjung Jaya dan Tanjung Agung, pihaknya membuka dapur umum dan telah menyalurkan berbagai jenis bantuan, termasuk bantuan pangan dan makanan roti kering.

BPBD Kota Bengkulu juga mengimbau warga tetap waspada terhadap banjir susulan karena setiap hari daerah ini dilanda hujan lebat, sehingga peluang akan terjadi banjir besar masih berpotensi melanda daerah ini.

“Saya minta warga Tanjung Jaya, Rawa Makmur dan Tanjung Agung, serta warga lainnya yang menetap di sepanjang DAS Bengkulu mewaspadai banjir besar karena intensitas hujan lebat di daerah ini masih terjadi,” ujarnya.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY