8 Penambang Batu Bara Kalsel Tewas Tertimbun Longsor

0

Pelita.online – Delapan pekerja tambang batu bara di Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan ditemukan tewas tertimbun longsor pada Rabu (27/1).

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Banjarmasin Sunarto mengatakan, tim gabungan baru berhasil mengevakuasi delapan korban sekitar pukul 10.30 hingga 16.30 WITA.

Menurut Sunarto, peristiwa longsor terjadi pada Minggu (24/1). Saat itu, terdapat 17 penambang yang sedang bekerja. Sebanyak tujuh orang berhasil menyelamatkan diri sementara 10 orang lainnya terjebak di dalam lubang tambang.

“Sudah terdampak namun menyelamatkan diri sehingga bisa lolos dari longsor,” jelas Sunarto saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Kamis (28/1).

Saat ini, tim gabungan telah berhasil mengidentifikasi delapan korban meninggal. Mereka adalah, Memet (18), Sarifudin (50), Yusri (35), Jani (30), Fendi (19), Bejo (52), Slamet (50), dan Putra (18).

Begitu ditemukan, kata Sunarto, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Marina Permata di Kecamatan Batulicin.

Menurut Sunarto, selama pencarian tim gabungan terhalang oleh genangan air yang menutupi lubang tambang. Mereka harus menyedot air selama dua hari. “Dua hari berturut-turut dan tiga hari baru bisa masuk,” kata Sunarto.

Sunarto mengatakan, korban ditemukan secara terpisah. Dua korban pertama ditemukan di dekat lubang tambang. Sementara, korban lainnya baru ditemukan sekitar 60 meter dari mulut tambang.

Hingga saat ini, tim gabungan masih terus menyusuri lorong-lorong tambang untuk mencari dua korban lainnya. Mereka yang belum ditemukan adalah Imam Syafi (28) dan Mustijo (54).

“Beberapa lorong masih dipenuhi lumpur, jadi hari ini masih dilakukan penyemprotan,” kata Sunarto.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Bumbu Abdul Rahim mengatakan, material longsor yang terdiri dari lumpur yang menimbun lubang pintu tambang berasal dari tanah longsor yang terjadi di atas pintu tambang.

Sementara, material air berasal dari kolam yang berada di dekat mulut tambang. Karena terkena longsor, air di kolam tersebut terkoyak dan membanjiri lubang tambang.

“Setelah airnya masuk lubang tambang diikuti dengan tanah liat, lumpur masuk,” terang Rahim sat dihubungi CNNIndonesia.com.

Mengenai kolam tersebut, Rahim belum bisa memastikan apakah bekas lubang tambang batu bara. Namun ia mengkonfirmasi bahwa lokasi itu merupakan eks tambang milik PT Cahaya Alam Sejahtera.

“Eks tambang PT CAS,” ucapnya.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY