Akar dan Pahala Sunnah Ronda Malam yang Banyak Terlupakan

0

Pelita.online – Meronda atau jaga malam pernah dilakukan para sahabat atas arahan Rasullah SAW.

Syekh Maulana Muhammad Yusuf Al Kandahlawi dalam kitab Ta’lim  Hayatus Shahabah menyampaikan, Rasulullah menyarankan di antara sahabatnya ronda untuk mengawasi keadaan sekitar saat malam hari dari gangguan musuh.

Siapa yang suka dengan amalan ronda malam dan mengerjakannya ikhlas karena Allah maka pahalanya surga Jannah. Ketika Rasulullah meminta ronda kepada sahabatnya bernama Anas bin Abu Martsad, diriwayatkan Abu Dawud dari Sahl bin al-Hanzhaliyyah RA:

فما رواه سَهْلُ بن الحنظليَّة رضي الله عنه أنهم سافروا مع رسول الله صلى الله عليه وسلم يوم حُنَيْن فأطْنَبوا ـ أطالوا وبالغوا ـ في السَّيْر، ثم قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: من يحرُسُنا الليلة؟ فقال: أنس بن أبي مِزْيَد الغَنَوي رضي الله عنه: أنا يا رسول الله صلى الله عليه وسلم، فذهب فركِب فرساً له، ثم جاء إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال له رسول الله صلى الله عليه وسلم: اسْتقبلْ هذا الشِّعْبَ حتى تكون في أعلاه، فلما أصبح رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: هل أحْسَسْتُم فارسَكم؟ قال رجلٌ: ما أحسَسْناه، فنودي بالصلاة، فلما قُضِيت جاء الفارس، فقال له رسول الله صلى الله عليه وسلم: هل نزلتَ الليلة ؟ قال: لا، إلا مُصَلِّياً أو قاضياً لحاجة، فقال له رسول الله صلى الله عليه وسلم: قد أَوْجَبْتَ فلا عليك ألا تعمل بعد هذا.

Katanya mereka telah bergerak bersama Rasulullah SAW. Pada perang Hunain. Nabi mempercepat perjalanan hingga tiba waktu petang. Lalu kami mengajak salat Zhuhur bersama Rasulullah.

Seorang penunggang kuda datang menemui Rasulullah SAW dan berkata. “Wahai Rasulullah saya telah berjalan mendahului kalian sehingga saya menaiki bukit ini dan itu. Di sana terlihat suku Hawazin yang datang bersama kaum wanita dan hewan ternak mereka. Semua berkumpul di Hunain. “Kemudian Rasulullah SAW pun tersenyum sambil bersabda:

“Semua itu akan menjadi harta rampasan bagi orang Islam keesokan harinya dengan izin Allah. “Kemudian Rasulullah SAW bertanya kepada mereka, “Siapakah di antara kalian yang mau meronda pada malam ini? “Anas bin Malik berkata,”Saya, wahai Rasulullah.

Rasulullah SAW bersabda, ‘Jika demikian naiklah ke kudamu.’ Kemudian Anas menaiki kudanya dan mendekat kepada Rasulullah Rasulullah SAW bersabda kepadanya, ’Pergilah engkau ke bukit itu hingga sampai di puncaknya. Jangan sampai gara-gara kelalaian mu kita diserang musuh.”

Keesokan harinya Rasulullah bertanya kepada Anas bin Abu Marstad, ‘Apakah engkau tidur tadi malam?’ Jawab lelaki itu “Tidak, tetapi saya sibuk mengerjakan shoalat dan menunaikan hajat.” Rasulullah SAW bersabda kepadanya:

“Engkau telah melakukan perbuatan yang mewajibkan janah bagimu sehingga tidak masalah bagimu bila kamu tidak mengerjakaan amalan sunnah lagi sudah jaga malam itu.”

Tentang seseorang yang juga mendapat pahala surga karena melakukan ronda, seperti diriwayatkan ath-Thabrani dari Abu Athiyyah RA, katanya: “Rasulullah SAW sedang duduk ketika diberitahu kepada beliau bahwa seorang laki-laki telah meninggal dunia.  Lalu beliau bertanya, “Adakah di antara kalian yang telah melihatnya melakukan amalan baik?”

Maka seorang laki-laki berkata, “Ya, aku telah jaga malam bersamanya di jalan Allah.”

Karenanya itu Rasulullah SAW dan para sahabat menyalati jenazahnya. Ketika jenazah itu dimasukkan ke dalam kubur, Rasulullah SAW menaburkan tanah di atas jenazah itu lalu berkata.

“Sesungguhnya sahabat-sahabat mengira bahwa kamu adalah penghuni neraka dan aku bersaksi bahwa kamu termasuk penghuni Jannah.”

Kemudian Rasulullah SAW bersabda kepada Umar bin Khattab RA janganlah kamu bertanya mengenai amalan manusia. Tetap tapi bertanyalah mengenai fitrah.”

Dari hadits Abu Raihanah RA dalam Bab ‘Menahan Udara Dingin Dalam Dakwah’.

وعن أبي ريحانة رضي الله عنه قال: كنا مع رسول الله صلى الله عليه وسلم في غزوة، فأتينا ذات يوم على شَرَف، فبتنا عليه، فأصابنا برد شديد حتى رأيتُ مَن يحفر في الأرض حفرة يدخل فيها، ويلقي عليه الحَجَفَة – يعني الترس – فلما رأى ذلك رسول الله صلى الله عليه وسلم من الناس قال: “مَن يحرسنا الليلة، وأدعو له بدعاء يكون فيه فضل؟”

فقال رجل من الأنصار: أنا يا رسول الله. قال: “اُدنُه”. فدنا، فقال: “مَن أنت؟”. فتَسمَّى له الأنصاري، ففتح رسول الله صلى الله عليه وسلم بالدعاء فأكثر منه.

قال أبو ريحانة: فلما سمعتُ ما دعا به رسول الله صلى الله عليه وسلم، فقلتُ: أنا رجل آخر قال: “اُدنُه”. فدنوتُ، فقال: “من أنت؟”. فقلتُ: أبو ريحانة، فدعا لي بدعاء وهو دون ما دعا للأنصاري، ثم قال: “حرِّمت النار على عين دمعت – أو بكت – من خشية الله، وحرِّمت النار على عين سهرت في سبيل الله عز وجل”

Dalam hadits itu dinyatakan bahwa Rasulullah telah bersabda. “Siapa yang mau meronda pada malam ini maka aku akan berdoa untuknya dengan doa yang memberikan kemuliaan kepadanya.”

berdiri dan berkata, “Aku wahai Rasulullah!” Rasulullah SAW, bertanya kepadanya, “Siapakah kamu?” Jawab lelaki itu, “Fulan”. Rasulullah berkata “mendekatlah” maka iapun mendekati Rasulullah ketika Rasulullah memegang ujung bajunya dan berdoa untuknya.

“Ketika aku (Raihanah) mendengar doa Rasulullah, aku pun berkata “Aku juga siap”. Rasulullah bertanya, “Siapakah engkau? “ kataku “Abu Raihan” Maka Rasulullah SAW pun berdoa untuk Abu Raihanah dengan doa yang lebih pendek dari doa untuk pertama kemudian bersabda. “Diharamkan api neraka atas mata yang terjaga (meronda) di jalan Allah.” katanya.

 

Sumber : republika.co.id

LEAVE A REPLY