Akhir Dekade, Jumlah Kendaraan Listrik Global Diproyeksi 145 Juta

0
CORTE MADERA, CALIFORNIA - APRIL 26: A Tesla car charges at a Tesla Supercharger station on April 26, 2021 in Corte Madera, California. Tesla will report first quarter earnings today after the closing bell. Justin Sullivan/Getty Images/AFP == FOR NEWSPAPERS, INTERNET, TELCOS & TELEVISION USE ONLY ==

Pelita.online – Jumlah mobil listrik, bus, van dan truk berat di jalan diperkirakan mencapai 145 juta pada akhir dekade ini atau tahun 2030. Demikian dikatakan Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA) dikutip Jumat (30/4/2021).

Menurut Prospek Kendaraan Listrik Global IEA, jika pemerintah meningkatkan upaya untuk memenuhi sasaran energi dan iklim internasional, kendaraan listrik global dapat terus meningkat, mencapai 230 juta pada akhir dekade ini. Kedua proyeksi ini mengecualikan kendaraan listrik roda dua dan tiga.

Organisasi yang berbasis di Paris itu mengatakan sekitar 3 juta mobil listrik baru terdaftar tahun 2020. Angka ini mencapai rekor naik 41% dibandingkan tahun 2019. Lonjakan ini mendorong mobil listrik di jalan raya menjadi 10 juta. Jumlah tersebut ditambah dengan sekitar 1 juta bus listrik, van, dan truk berat.

Kenaikan penjualan mobil listrik pada tahun 2020 terjadi bahkan ketika pasar mobil dunia mengalami kontraksi sebesar 16% akibat dampak pandemi Covid-19. Pada kuartal pertama 2021, penjualan mobil listrik hampir 2,5 kali lipat dibanding periode yang sama tahun 2020.

“Meskipun tidak bisa bekerja sendiri, kendaraan listrik berperan penting mencapai nol emisi atau energi bersih di seluruh dunia,” kata Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol dalam sebuah pernyataan.

Dia mengatakan, tren penjualan mobil listrik saat ini sangat menggembirakan. “Namun tujuan iklim dan energi kita membutuhkan penyerapan pasar yang lebih cepat,” tambahnya.

Birol mendesak pemerintah memanfaatkan paket pemulihan ekonomi Covid-19 untuk berinvestasi pembuatan baterai dan pengembangan infrastruktur pengisian daya yang tersebar luas dan andal.

IEA mengatakan pengeluaran konsumen untuk mobil listrik pada tahun 2020 mencapai US$ 120 miliar, meningkat 50% dibandingkan tahun 2019. Hal ini ditopang langkah pemerintah yang dirancang mendorong pemakaian kendaraan listrik mencapai US$ 14 miliar.

Di seluruh dunia, semua negara saat ini berupaya meningkatkan jumlah kendaraan rendah emisi dalam upaya mengatasi polusi udara. Inggris, misalnya, telah mengumumkan rencana untuk menghentikan penjualan mobil dan van diesel dan bensin (bensin) baru mulai tahun 2030. Sementara “Strategi Mobilitas Cerdas dan Berkelanjutan” Komisi Eropa menginginkan 30 juta mobil tanpa emisi di jalan raya pada tahun 2030.

Menghadapi target ini, produsen mobil besar ingin meningkatkan penawaran kendaraan listrik dan menantang Tesla dari Elon Musk. Bulan lalu, raksasa otomotif Jerman Volkswagen mengumumkan rencana mendirikan enam “gigafactories” yang menurut perusahaan akan mampu memproduksi sel baterai dengan nilai energi gabungan 240 gigawatt jam setiap tahun di Eropa pada akhir dekade ini. Volkswagen juga berjanji memperluas infrastruktur pengisian di Eropa, Amerika Utara, dan Tiongkok.

Sumber: CNBC

LEAVE A REPLY