Analisis Peneliti Kepolisian Soal Pencopotan Kapolda Metro dan Jabar

0

Pelita.online -Kapolri Jenderal Idham Azis mencopot Irjen Nana Sudjana dari jabatan Polda Metro Jaya, dan Irjen Rudy Sufahriadi dari jabatan Kapolda Jawa Barat karena dinilai gagal menegakan aturan protokol kesehatan (prokes). Peneliti dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto menduga Nana dan Rudy tak menertibkan kerumunan karena memiliki alasan politis.

“Tidak menutup kemungkinan keduanya ada pertimbangan politis,” kata Bambang kepada detikcom, Selasa (17/11/2020).

Bambang menduga Nana dan Rudy tak ingin ada gesekan antara aparat dengan massa. “Terkait dengan kondusivitas wilayah,” sambung Bambang.

Bambang protokol kesehatan merupakan hal yang tak dapat ditawar di masa pandemi ini. Baik Nana dan Rudy, lanjut Bambang, harusnya dapat mengesampingkan pertimbangan politis.

“Protokol kesehatan tetap aturan yang harus ditegakkan. Pertimbangan politis itu seharusnya dikesampingkan. Bagaimana pun juga polisi adalah aparat penegak hukum,” tegas Bambang.

“Jadi ketika pertimbangan politis dan sosial terkait pembiaran FPI melakukan kegiatan, itu sangat disayangkan. Polisi bukan pembuat aturan main politik,” lanjut dia.

Bambang menuturkan sikap Irjen Nana dan Irjen Rudy seolah memberi ‘panggung’ terhadap kerumunan. “Kemarin seolah memberikan tempat atau panggung untuk kerumunan massa itu terjadi, bukan malah ditindak. Sementara masyarakat lain diberikan sanksi yang ketat,” tandas Bambang.

Untuk diketahui, pencopotan Nana dan Rudy tertuang dalam surat telegram Kapolri Nomor ST/3222/XI/Kep/2020 tanggal 16 November 2020 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Polri. Kapolri memberikan jabatan Kapolda Metro Jaya kepada Irjen Fadil Imran. Sementara jabatan Kapolda Jawa Barat diberikan kepada Irjen Ahmad Dofiri.

“Ada dua kapolda yang tidak melaksanakan perintah dalam menegakkan protokol kesehatan, maka diberikan sanksi berupa pencopotan,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono, kemarin (16/11).

“Yaitu Kapolda Metro Jaya dan Kapoda Jawa Barat,” sambung Argo.

Sebagai pengingat, setiba di Indonesia setelah lebih dari 3 tahun berada di Arab Saudi, Pemimpin FPI, Habib Rizieq Syihab disambut massa pendukungnya dalam jumlah besar. Kedatangan Habib Rizieq pada Selasa (10/11) menimbulkan kerumunan dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, hingga Petamburan, Jakarta Pusat.

Setelah itu, Habib Rizieq sempat berkegiatan menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW di Tebet, Jakarta Selatan, sebelum lanjut berceramah di Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kedua kegiatan ini berlangsung pada Jumat (13/11).

Pada Sabtu (14/11), Habib Rizieq menyelenggarakan pernikahan putrinya di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, disertai Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara ini selesai Minggu (15/11) dini hari.

Acara Habib Rizieq ini menimbulkan kerumunan, baik di Jakarta, tepatnya Petamburan, Jakarta Pusat, maupun di Megamendung, Kabupaten Bogor.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY