Bagaimana Sean Bisa Direkrut Jadi Test Driver Toro Rosso?

0
Sumber foto: Rengga Sancaya/detikcom

JAKARTA, Pelitya.Online – Sean Gelael menjadi test driver tim F1, Scuderia Toro Rosso, untuk musim ini. Lalu bagaimana ceritanya Sean akhirnya bisa mendapat kesempatan berharga tersebut?

Sean baru saja menjalankan tugasnya menjadi test driver Toro Rosso di Bahrain. Dia masih akan menjadi pe tes yang dijalani Sean yakni Hongaria dan Abu Dhabi.

Anggapan bahwa Sean masuk ke satelit Red Bull tersebut dengan status pay driver sebagai pebalap penguji pun lantas mengemuka. Sebabnya, keputusan Toro Rosso itu boleh dibilang mengejutkan karena prestasi penalap 20 tahun itu terbilang biasa saja di ajang F2 musim lalu.

Sean hanya finis di posisi 15 ajang F2 dengan raihan 24 poin. Dari 22 balapan, dia cuma dua kali finis di posisi 10 besar dan satu di antaranya meraih podium.

Tapi isu tersebut terbantahkan oleh pernyataan Team Principal Toro Rosso, Franz Tost, dalam wawancaranya dengan detikSport di kediaman Sean, Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (20/4/2017) sore WIB. Tost menyebut bahwa merekalah yang lebih dulu menawarkan Sean kesempatan jadi pebalap tes.

“Ini diawali sesi simulator, karena kami (Toro Rosso) dan Red Bull punya simulator, lalu Sean menggunakan simulator itu juga untuk F2. Saya bicara kepada Christian Horner (Principal Red Bull) soal pebalap muda dan Sean sangat bagus dalam simulator,” kata Tost.

“Lalu kami (yang memang kerap menguji pebalap muda) pun memberinya kesempatan untuk mengendarai mobil kami, melihat seberapa kompetitifnya dia mengendarai mobil F1. Inilah awal semuanya bisa terjadi, karena kami (Toro Rosso) menjadi sarana latihan para pebalap muda Red Bull.”

“Lalu saat ini pun para pebalap kami juga terlalu muda untuk bisa tampil di F1 dan harus tampil dulu di Formula Renault dan GP3,” papar Tost.

“Itulah alasan kami mengatakan oke untuk Sean dan memberinya kesempatan ini. Sean lebih unggul 2-3 tahun ketimbang para pebalap muda kami,” sambungnya.

Tes pertama di Sirkuit Sakhir, Bahrain, Selasa (18/4/2017), dijalani Sean dengan cukup oke. Dia melakukan 78 kali putaran dalam sesi yang berlangsung selama sekitar sembilan jam dengan catatan terbaik satu menit 33,885 detik, saat menggunakan ban super soft.

Detiksport

LEAVE A REPLY