Bandung Kota Termacet di Indonesia, DPRD: Pemkot Gagal!

0

Pelita.online – DPRD Kota Bandung meminta pemerintah lebih serius dalam mengatasi masalah kemacetan. Sebab, sejauh ini belum terlihat langkah nyata yang disiapkan Pemkot Bandung agar masalah klasik tersebut terselesaikan.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan survei versi Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB), Kota Bandung menempati urutan 14 kota termacet di Asia. Kemacetan Kota Bandung dinilai lebih parah di banding Jakarta yang menempati urutan 17, dan Surabaya di posisi 20.

Anggota Komisi C DPRD Kota Bandung Rendiana Awangga menyatakan kemacetan memang masih menjadi permasalahan yang paling menjadi sorotan. Bahkan dia menyebut, Pemkot Bandung gagal dalam menyelesaikan masalah kemacetan ini.

“Memang macet merupakan masalah klasik di kota besar dan metropolitan. Tapi apabila berdasarkan indikator yang dikeluarkan ADB, Kota Bandung menjadi termacet di Indonesia, saya dapat menyimpulkan Pemkot Bandung gagal menanggulangi permasalahan yang ada,” ucap Awang, sapaannya, saat dihubungi, Senin (7/10/2019).

Menurut dia, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kemacetan. Pertama soal kedisiplinan pengendara, tidak seimbangnya antara volume kendaraan dengan ruas jalan.

“Tapi yang paling utama adalah kurangnya ketersediaan transportasi umum yang baik dan dapat membuat masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum,” kata Awang.

Namun, Awang menilai upaya yang dilakukan Pemkot Bandung belum terlihat. Berbagai rencana yang disiapkan belum mampu menjawab dalam mengatasi permasalahan kemacetan lalu lintas.

“Pemkot perlu segera mengambil langkah merevitalisasi transportasi umum di Kota Bandung. Gagasan soal LRT, cable car, penambahan koridor TMB harus segera dikejar,” katanya.

Selain itu, ia meminta agar Pemkot untuk lebih kreatif dalam masalah anggaran. Untuk mengatasi kemacetan jangan selalu mengandalkan APBD. Pemkot perlu melakukan upaya lain agar masalah kemacetan ini bisa diselesaikan.

“Pembangunan infrastruktur transportasi itu apabila hanya mengandalkan APBD akan sangat terbatas, Pemkot segera jajaki alternatif pembiayaan lainnya baik itu bantuan pusat, ataupun kerja sama dengan pihak swasta,” tutur Awang.

Wali Kota Bandung Oded M Danial tidak tinggal diam melihat kondisi kemacetan lalu lintas. Sejumlah rencana tengah dia siapkan agar masalah tersebut diselesaikan dengan baik. Misalnya saja, kata Oded, upaya rekayasa lalu lintas di kawasan Jalan Sukajadi, Cipaganti dan Setiabudi.

Rekayasa yang dilakukan menurutnya cukup berdampak positif meski perlu ada upaya lanjutan. “Alhamdulillah seperti Sukajadi. Awal-awal ramai, tapi sekarang cukup bagus. Saya sudah minta Dishub dengan kepolisian terus rekayasa lalin. Karena rekayasa lalu lintas itu paling murah. Jadi dari mulai biaya murah sampai besar kan fly over,” tutur Oded di Gedung DPRD Kota Bandung, Jumat (4/10).

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY