Bayer Salurkan Bantuan Program Senilai Rp 197 M untuk Petani

0
Buruh tani membersihkan gabah saat panen di area persawahan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (16/9/2020). Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut upah nominal harian buruh tani nasional pada Agustus 2020 naik sebesar 0,12 persen atau Rp55.677 dibanding Juli 2020 sebesar Rp55.613 per hari yang disebabkan indeks konsumsi di pedesaan mengalami deflasi 0,28 persen. ANTARA FOTO/Candra Yanuarsyah/agr/aww.

Pelita.online – Bertepatan Hari Tani Nasional yang jatuh pada 24 September, Bayer Indonesia meluncurkan program pemberdayaan untuk meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia yang rentan terdampak wabah Covid-19. Melibatkan Mercy Corps Indonesia sebagai mitra strategis, program ini menargetkan pemberdayaan kepada 500.000 petani di 44 kabupaten dan 15 provinsi Indonesia.

Presiden Direktur Bayer Indonesia Angel Michael Evangelista mengatakan, secara global, hingga 2030 mendatang, Bayer menargetkan program ini bisa menjangkau 100 juta petani di negara-negara berkembang, dengan memberikan akses terhadap inovasi terbaik, pengetahuan yang relevan, serta kemitraan. Sementara di Indonesia, di tahap awal ini periode 2020-2021, Bayer menyasar 500.000 petani, termasuk di dalamnya 100.000 perempuan petani, yang rentan terdampak Covid-19 di 44 Kabupaten dan 15 Provinsi agar mampu terus berdaya dan berkarya.

Provinsi cakupan program meliputi DI Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah. Secara jangka panjang, komitmen Bayer melalui program ‘Better Life Farming” di Indonesia akan berlanjut hingga 2030, dengan target penerima mencapai 4 juta petani kecil dan 3.000 pengusaha tani.

Direktur Bayer Indonesia Mohan Babu mengatakan, melalui realisasi inisiasi ‘Better Life Farming’ yang akan diimplementasikan sepanjang 2020-2021 dengan total bantuan program senilai Rp 197 miliar, Bayer akan menyalurkannya dalam bentuk paket lengkap perlindungan tanaman, pelatihan peningkatan keahlian pertanian, serta edukasi dan penyediaan alat kontrasepsi modern bagi petani perempuan. “Harapan kami, program ‘Better Life Farming’ turut mendukung peningkatan kualitas hidup para petani sehingga mereka bisa terus berkontribusi positif bagi industri pertanian Indonesia,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (25/9/2020).

Seperti diketahui, sektor pertanian berperan signifikan menjadi penyumbang tertinggi pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan II 2020. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), PDB pertanian tumbuh 16,24% pada triwulan II 2020 (q-to-q). Meski demikian, di lapangan, ketika virus korona mewabah, ternyata para petani mengalami kesulitan dalam menjual hasil panen sehingga menyebabkan menurunnya pendapatan mereka yang berdampak tidak tercukupinya modal kerja untuk membeli sarana pertanian pada musim tanam berikutnya. Selain itu, para petani juga terkendala mendapatkan kebutuhan tanam seperti bibit, pupuk, pestisida dan sebagainya secara tepat waktu akibat terganggunya rantai suplai selama pandemi.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY