Pelita.online – Penyebaran coronavirus disease atau COVID-19 (sebelumnya 2019-nCoV) masih menyebar hingga saat ini. Laporan dari Worldometers menyebut, ada lebih dari 69 ribu kasus dengan 1,671 orang di antaranya meninggal dunia.
Salah satu kasus yang menghebohkan adalah seorang bayi baru lahir di Wuhan, China, terinfeksi COVID-19, 30 jam setelah dia lahir pada awal Februari silam. Ini membuat bertanya-tanya, bagaimana bayi yang baru lahir dapat terkena virus korona?
Menurut media pemerintahan, dokter di Rumah Sakit Anak-Anak Wuhan mengutip kasus itu sebagai bukti bahwa wanita hamil yang terinfeksi virus mungkin dapat menularkannya kepada anak-anak mereka yang belum lahir.
Namun, kantor berita resmi Xinhua melaporkan bahwa bayi yang lahir minggu lalu dari ibu yang terinfeksi dinyatakan negatif.
“Ini mengingatkan kita untuk memperhatikan ibu-ke anak yang kemungkinan menjadi rute penularan virus korona,” kata Dr. Zeng Lingkong, kepala departemen kedokteran neonatal rumah sakit seperti dikutip dari NYpost, Minggu (16/2/2020).
Dia mengungkapkan bahwa kemungkinan besar, bayi tersebut tertular oleh orang lain yang telah terinfeksi COVID-19.
“Kami dapat mengonfirmasi bahwa bayi itu berhubungan dekat dengan pasien yang terinfeksi novel coronavirus (COVID-19), yang membuktikan bahwa bayi yang baru lahir juga dapat terinfeksi,” kata Zeng.
Sumber : iNews.id
