Berisiko Tinggi Sewakan Unit Apartemen Secara Harian

0
Ilustrasi

JAKARTA, Pelita.Online – Memiliki unit apartemen di tengah kota Jakarta, sekarang ini pasti sangat menguntungkan. Selain simple, aman, dan nyaman ditinggali, juga kalau disewakan hasilnya pun menggiurkan.

Tetapi kalau menyewakan unit apartemen, disarankan jangan dalam jangka waktu pendek, mingguan atau harian. Sebaiknya dalam hitungan bulan, minimal 3 bulan. Sebab kalau disewakan harian atau mingguan, maka banyak kemungkinan risiko yang bisa terjadi.

“Para pemilik, terutama yang bertujuan investasi, agar lebih selektif ketika menyewakan unit apartemennya kepada pihak ketiga. Sebab sudah banyak penyalahgunaan oleh penyewa yang terjadi selama ini, seperti untuk kegiatan-kegiatan kejahatan narkoba, teroris dan prostitusi,” kata Luthfi Aldi S. apartment manager di salah satu apartemen, di Jakarta Barat.

Kalau itu sampai terjadi, kata Aldi, kemudian ada kasus kriminalitas di unitnya, maka pemilik dan agent-nya (broker) bisa saja diduga terlibat. Minimal dipanggil polisi dimintai keterangan sebagai saksi, yang pastinya akan merepotkan mereka.

“Sebagai penanggung jawab pengelolaan, Badan Pengelola wajib memberikan pengertian kepada pemilik (investor) untuk tidak sembarangan menyewakan atau menitipkan kepada agent unit apartemennya. Apalagi yang harian dan mingguan,” ujar Aldi.

Menyewakan harian dan mingguan, memiliki banyak risiko, di antaranya: lingkungan apartemen jadi kumuh karena rata-rata penyewa kurang punya kesadaran terhadap kebersihan, keamanan, dan kenyamanan lingkungan apartemen, juga identitas penyewa sering tidak jelas, serta badan pengelola kesulitan dalam mengontrol orang yang keluar masuk, sehingga menimbulkan banyak kerawanan.

Menurut Aldi, selama ini yang banyak menyewakan harian dan mingguan adalah agent. Mereka ingin mendapatkan keuntungan besar dengan sewa jangka pendek. Biasanya agent menyewa dari pemilik itu tahunan, kemudian mereka menyewakan kembali secara ritel. Bisa bulanan, mingguan, bahkan harian.

“Dari tahunan mereka ketengin menjadi mingguan dan harian. Untungnya lumayan. Katakan sehari Rp450 ribu, kalau sebulan saja mereka bisa dapat Rp13,5 juta, setahun Rp.162 juta. Padahal rata-rata sewa di apartemen menengah hanya sekitar Rp40 – Rp50 jutaan setahun. Memang sewa harian lebih menguntungkan,” jelasnya.

Melihat fenomena ini, lanjut Aldi, badan pengelola tidak tinggal diam, mereka membuat aturan di house rule, yang tidak memperbolehkan agent menyewakan secara harian. Karena itu sama saja menjadikan apartemen hunian seperti hotel. Kalau agent melakukan itu, mereka harus punya ijin dari instansi terkait.

“Kalau tetap melanggar, sanksinya agent itu kami blacklist dan aksesnya dimatikan. Namun bagi pemilik, kita beri pengertian, bahwa dampaknya tidak baik apalagi kalau unitnya menjadi TKP (Tempat Kejadian Perkara). Tetapi kami tidak bisa melarang, karena itu hak mereka,” kata Aldi.

RG/Pelita.Online

LEAVE A REPLY