Berkunjung ke Tamborasi, Sungai Terpendek di Dunia yang Ada di Kolaka

0

Pelita.online – Tamborasi adalah sungai terpendek di dunia dengan panjang aliran 20 meter dari hulu ke hilir. Sungai yang memiliki lebar 15 meter ini bermuara di Teluk Bone.

Sungai Tamborasi berada di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara tepatnya di Desa Tamborasi, Kecamatan Wolo.

Desa tersebut berada di perbatasan Kolaka dan Kabupaten Kolakaa Utara. Sebagian wilayah Tamborasi terletak di bibir pantai Teluk Bone.

Dikutip dari Indonesia.go.id, situs WorldAtlas menyebutkan jika Sungai Tamborasi adalah sungai terpendek di dunia.

Sungai Tamborasi juga disebutkan lebih pendek dibandingkan Sungai Kovasselva di Pulau Hitra, salah satu pulau terbesar di negara Norwegia

Aliran Sungai Kovasselva sepanjang 22 meter mulai di hulu dari Danau Kovassvatnet hingga hilir ke Laut Norwegia.

Pendeknya aliran Tamborasi juga mengalahkan aliran Reprua sejauh 27 meter yang berada di negara Georgia.

Milki air yang jernih
Sungai sepanjang 20 meter ini lebih mirip seperti aliran air laut yang menembus bibir pantai dan menerpa tebing kapur putih.

Mata air sungai tersebut berasal dar tebing cadas tegak lurus di sela rimbunan pohon. Dari sela-sela tebing itu keluar air tawar yang menghasilkan air warna hijau toska yang jernih di bagian hulu.

Saking jernihnya, bebatuan di dasar sungai sedalam 5 meter terlihat jelas. Suhu airnya pun dingin dan berubah menjadi hangat saat mendekati muara di Laut Flores.

Hanya beberapa meter dari aliran sungai terbentang pantai berpasir putih bersih yang dinamai Pantai Tamborasi. Pantai ini seperti pemisah antara aliran Sungai Tamborasi dan air laut Teluk Bone.

Sungai Tamborasi ini dapat dijangkau dengan perjalanan darat sejauh 80 kilometer selama dua jam dari ibu kota menuju utara, melewati jalan lintas provinsi beraspal mulus di ruas Ranteangin-Kolaka.

Jika dari Kendari, perjalanan ke Sungai Tamborasi bisa ditempuh dengan perjalanan darat sejauh hampir 300 km selama empat jam.

Penandanya sangat jelas, yaitu terdapat tulisan besar-besar warna-warni “Tamborasi Beach”, yang berlatar air laut biru Laut Flores di Teluk Bone.

Di pantai tersebut ada tempat parkir yang mampu menampung sekitar 30 kendaraan roda empat atau 70 motor.

Hulu sungai terpendek sedunia ini akan terlihat setelah pengunjung menyusuri jalan setapak sejauh 200 meter dari gerbang masuk. Sebanyak delapan anak tangga akan menyambut kita menuju hulu sungai berair hijau toska jernih.

Sejak akhir 2018, kawasan ini ditata ulang oleh Dinas Pariwisata Kolaka sebagai obyek wisata. Setiap pengunjung akan dikenai tiket masuk sebesar Rp 5.000 serta tiket parkir Rp 5.000 untuk roda empat dan Rp 2.000 untuk roda dua.

Pada akhir pekan, lokasi ini banyak didatangi warga untuk berenang. Pengelola menyewakan belasan ban dalam diikat tali warna kuning kepada pengunjung untuk river tubing.

Tak sekadar berenang, pengunjung juga bisa bersantai di sejumlah gazebo yang telah dibangun pengelola.

Sebuah kawasan perbukitan dengan pepohonan rimbun di kaki Gunung Mekongga, setinggi 2.620 meter dari permukaan laut, ikut melatari kawasan di sekitar Sungai Tamborasi itu.

Di sana, kita juga dapat menjumpai kera-kera liar turun dari rimbunan pepohonan perbukitan mencari makan ke obyek wisata andalan Kolaka ini.

“Sungai Tamborasi adalah obyek wisata unggulan di Kolaka dan menjadi salah satu nominasi destinasi unik pada ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) 2020 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kolaka Zulkarnain Mansyur, seperti dikutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Kolaka,.

Namun, hal lain yang ditunggu-tunggu pengunjung adalah menyaksikan waktu matahari terbenam dari Sungai Tamborasi.

Tak perlu khawatir akan kemalaman, karena tak jauh dari obyek wisata ini terdapat beberapa pondokan yang dikelola warga setempat.

 

Sumber : kompas.com

LEAVE A REPLY