Bersama Presiden Jokowi Hadiri Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2020, Wapres: Pancasila Harus Dipahami Secara Utuh

0

Pelita.online – Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin menghadiri upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2020 di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis, (1/10/2020), bersama Presiden Joko Widodo.

Selepas upacara, Presiden bersama dengan Wakil Presiden K. H. Ma’ruf Amin dan para pimpinan lembaga tinggi negara yang hadir sejenak mengunjungi Monumen Pancasila Sakti sebelum meninggalkan lokasi.

Dalam keterangannya kepada wartawan, Wapres menyampaikan bahwa Pancasila merupakan dasar dan ideologi negara yang telah menjadi kesepakatan para pendiri bangsa.

Namun pada implementasinya, keragaman suku, budaya dan agama yang ada di Indonesia masih menimbulkan perbedaan pandangan di masyarakat terhadap pengamalan nilai-nilai Pancasila.

Untuk mencegah hal tersebut, nilai-nilai yang terkandung di dalam agama dan Pancasila harus dapat dipahami secara menyeluruh, sehingga akan tercipta kerukunan bangsa.

“Untuk menjaga agar Pancasila tetap dipahami secara komprehensif maka tidak boleh dipahami secara parsial antara satu sila dengan sila yang lain,” ungkap Wapres Ma’ruf Amin.

Menurutnya, Pancasila tidak boleh didorong ke arah pemahaman yang menyimpang seperti sekularisme, liberalisme, atau komunisme. Di sisi lain, agama juga seharusnya dipahami secara moderat dengan tanpa mengorbankan ajaran-ajaran dasar agama. “Dan sebaliknya, bukan pemahaman yang bersifat radikal, ekstrim, atau liberal,” tegas Wapres.

Untuk mendorong pemahaman yang menyeluruh tersebut, Wapres menilai perlu diiringi dengan upaya-upaya mewujudkan kehidupan yang rukun dan harmonis antar umat beragama. Baik dalam kehidupan sosial maupun politik. Sebab, kerukunan merupakan faktor penting penunjang keberhasilan pembangunan nasional.

Baginya, Pancasila sudah terbukti mampu menjaga kerukunan seluruh bangsa, sehingga tercipta integrasi nasional. Oleh karena itu, semua pihak harus mampu menangkal berkembangnya paham-paham yang mengancam Pancasila dan persatuan nasional.

“Persatuan nasional merupakan prasyarat bagi terwujudnya stabilitas nasional, sementara stabilitas nasional merupakan prasyarat bagi kelancaran dan keberhasilan pembangunan nasional,” kata Wapres.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY