Bos Parameter Politik Bela SBY: Kalau Demo Ditunggangi, Memang Kenapa?

0

Pelita.online – Pernyataan mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang merasa dituduh menjadi dalang demo rusuh terkait UU Cipta Kerja dinilai playing victim (seolah-olah menjadi korban). Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno tak sepakat dengan penilaian tersebut.

“Kalau saya sih prinsipnya, siapapun yang memulai tuduhan itu (SBY menggerakkan demo ricuh), entah di medsos, entah elite, bagi saya terlampau jahat dan terlampau kejam. Dan kalau ada yang mengatakan SBY playing victim dan segala macam, itu juga ikut-ikutan kejam dan jahat, karena SBY bukan ujuk-ujuk konferensi pers itu,” kata Adi kepada wartawan, Kamis (15/10/2020).

Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi PrayitnoAdi Prayitno (Dok: detikcom)

Adi menyebut tuduhan kalau SBY yang menggerakkan demo penolakan UU Cipta Kerja hingga berujung ricuh memang ramai di media sosial. Dia menganggap tuduhan tersebut justru akan memperkeruh suasana.

“Banyak bola yang cukup liar, bola politik yang cukup liar yang mengarahkan ke Demokrat dan SBY. Jadi berhentilah menuduh Pak SBY melakukan itu semua, karena ini justru akan membuat suasana semakin nggak kondusif,” ucap Adi.

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah ini mengingatkan bahwa Demokrat merupakan salah satu partai yang vokal mengkritik UU Cipta Kerja. Dia khawatir tuduhan SBY menggerakkan demo ricuh justru dijadikan alat untuk membungkam para pihak yang kritis terhadap UU tersebut.

“Kalau memang ada aktor, kalaupun ada yang menunggangi memang kenapa? Demo apa segala macam pasti dimobilisasi, saya kira tidak ada masalah. Yang salah itu kalau ada tindakan anarkis dan merusak fasilitas publik. Ya, itu yang dicari siapa aktornya. Jangan sampai hanya sekadar ingin membungkam suara-suara kritik, kemudian menuduh kanan kiri tanpa sebab, tanpa alasan, kan begitu,” papar Adi.

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY