BPS Catat Harga Emas Perhiasan Naik di 80 Kota

0

Pelita.online – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi kenaikan harga emas perhiasan di 80 kota dari 90 kota yang disurvei untuk Indeks Harga Konsumen (IHK).

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan kenaikan harga emas perhiasan ini mendorong inflasi pada kelompok pengeluaran perawatan pribadi dan jasa lainnya, sebesar 0,93 persen pada Juli 2020. Andil kelompok ini pada inflasi sebesar 0,06 persen, yang merupakan sumbangan inflasi paling besar.

“Kelompok paling dominan adalah kenaikan harga emas perhiasan, yang memberikan andil pada inflasi 0,05 persen,” ujarnya, Senin(3/8).

Berdasarkan pantauan BPS, kata dia, kenaikan harga emas perhiasan paling tinggi terjadi di Kota Bungo sebesar 10 persen, disusul oleh Tarakan, Medan, dan Padang masing-masing sebesar 9 persen.

“Jadi harga emas ini terus naik tajam dan capai puncaknya pada hari terakhir ini,” ucapnya.

Untuk diketahui, tren harga emas mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir sejak terjadi pandemi Covid-19. Bahkan, harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam tembus posisi Rp1,022 juta per gram pada Selasa (28/7) lalu. Sementara harga pembelian kembali (buyback) naik Rp23 ribu per gram dari Rp896 ribu menjadi Rp919 ribu per gram pada hari yang sama.

Namun, kenaikan harga emas tidak mampu menutup deflasi pada Juli 2020. BPS mencatat terjadi deflasi sebesar 0,10 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) pada Juli 2020. Angka ini turun dibandingkan sebelumnya yakni inflasi sebesar 0,18 persen pada Juni 2020. Kondisi IHK juga lebih rendah dibanding Juli tahun sebelumnya yakni inflasi 0,31 persen

Sementara, secara tahun berjalan (year-to-date/ytd) terjadi inflasi sebesar 0,98 persen. Sedangkan secara tahunan (year-on-year/yoy) inflasi mencapai 1,54 persen pada Juli.

Deflasi ini disebabkan oleh penurunan harga sejumlah komoditas pangan, sehingga menyumbang deflasi. Meliputi, penurunan harga bawang merah, daging ayam ras, dan bawang putih. Selain itu juga terjadi penurunan pada tarif transportasi udara.

“Penurunan harga bawang merah dengan andil sebesar 0,11 persen, daging ayam ras andil kepada deflasi 0,04 persen, dan penurunan bawang putih dengan andil deflasi 0,03 persen,” katanya.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY