Brimob Bubarkan Perang Kelompok di Makassar, 1 Warga Dikabarkan Meninggal

0

Pelita.online – Perang kelompok kembali terjadi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, sejak kemarin sampai hari ini. Satu warga dikabarkan meninggal.

Kedua kelompok pemuda tersebut terlibat saling lempar menggunakan batu dan senjata tajam jenis anak panah. Bahkan, warga juga menggunakan bom molotov, hingga nyaris membakar salah satu rumah warga.

Polisi berusaha membubarkan tawuran dengan tembakan gas air mata. Namun, para pelaku tawuran tetap bertahan di lokasi. Terus menyerang anggota polisi yang berusaha membubarkan.

Komandan Batalyon A Pelopor AKBP Darminto menuturkan, Brimob mempersiapkan 2 SST (Satuan Setingkat Peleton) Pasukan Huru Hara (PHH) Brimob Batalyon A Pelopor Satbrimob Polda Sulsel.

Pasukan dipimpin Danki 4 Pelopor Iptu Baharuddin, mendatangi lokasi perang kelompok tersebut.

Perang kelompok melibatkan warga kelurahan Bunga Ejaya Beru Kecamatan Tallo, dan warga Kelurahan Baraya Kecamatan Bontoala.

“Setelah menerima perintah dari Dansat Brimob Polda Sulsel, selanjutnya kami menerjunkan 2 SST personel PHH yang dipimpin Iptu Baharuddin untuk menuju lokasi perang kelompok. Disana mereka bersama satuan kewilayahan melaksanakan pengamanan perang kelompok tersebut,” ujar Darminto, Minggu (27/9/2020).

Setelah tawuran dibubarkan, aparat kepolisian langsung melakukan penyisiran dipimpin Kabag Ops Polrestabes Makassar AKBP Anwar Danu di tempat kejadian perkara (TKP).

Beberapa barang bukti, seperti batu, anak panah, dan petasan, yang digunakan pelaku tawuran berhasil disita.

Lokasi tawuran antar kelompok di Jalan Kandea memang sering terjadi. Sehingga di lokasi tersebut pelaku tawuran saling serang menggunakan batu hingga senjata tajam jenis anak panah busur.

Informasi di lokasi, satu warga meninggal terkena anak panah di bagian dada. Korban terkena anak panah saat berusaha memadamkan bom molotov.

 

Sumber : Suara.com

LEAVE A REPLY