Bukan untuk Deteksi COVID-19, Ini Fungsi Oximeter Sebenarnya

0

Pelita.Online – Oximeter merupakan alat yang belakangan ini menjadi esensial untuk mengukur kadar oksigen dalam tubuh pasien COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah. Lantas, apa fungsi oximeter?

Setiap sistem dan organ di dalam tubuh membutuhkan oksigen untuk bertahan. Tanpa oksigen, maka sel tak lagi berfungsi dan akan mati dengan perlahan. Kematian pada sel ini nantinya bisa menimbulkan gejala parah dan mengakibatkan gagal organ.

Melalui darah, tubuh akan menyalurkan oksigen ke organ-organ dengan menyaringnya terlebih dahulu di paru-paru. Lalu, paru-paru akan mendistribusikan oksigen ke darah melalui protein hemoglobin pada sel darah merah. Protein ini lah yang menyediakan oksigen untuk seluruh tubuh.

Fungsi oximeter

Alat oximeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur persentase oksigen pada protein hemoglobin yang bernama saturasi oksigen. Artinya, dapat disimpulkan bahwa fungsi oximeter adalah untuk mengukur kadar oksigen dalam darah.

Biasanya, saturasi oksigen ini mengindikasi seberapa banyak oksigen masuk ke dalam organ. Persentase saturasi oksigen yang normal berada di angka 95-100 persen. Kadar oksigen yang berada di bawah 90 persen dianggap tidak normal dan membutuhkan pertolongan darurat.

Cara kerja oximeter

Dikutip dari Medical News Today, oximeter merupakan alat berbentuk klip yang bekerja dengan cara menjepitkan jari, lengan, kaki, atau daun telinga pada alat tersebut untuk kemudian dibaca saturasi oksigennya.

Oximeter bekerja dengan cara memberikan cahaya yang relatif transparan ke area di sekitar kulit. Sebagai contoh, ketika oximeter diklip ke salah satu jari, maka salah satu bagian klip akan bersinar, sedangkan bagian klip lainnya akan mendeteksinya. Jumlah cahaya yang diserap oleh darah itulah yang akan mendeteksi saturasi oksigen.

Bisakah oximeter mendeteksi COVID-19?

Tak sedikit orang yang mengira bahwa alat ini bisa digunakan untuk mendeteksi virus Corona. Padahal, memiliki kadar oksigen normal belum tentu Anda bebas dari infeksi COVID-19.

Sebaliknya, seseorang yang terinfeksi COVID-19 belum tentu mengalami penurunan kadar oksigen. Menurut Dr Tim Connolly dari Houston Methodist, orang-orang tidak seharusnya menganggap alat ini sebagai alat deteksi COVID-19.

Sebab, fungsi oximeter hanyalah untuk mengukur saturasi oksigen dalam darah. Jika Anda merasa khawatir terkait paparan virus Corona, Anda tetap harus melakukan pemeriksaan khusus, seperti swab.

sumber : viva.co.id

LEAVE A REPLY