Buntut Gugatan, RI Siap Bantu Industri Baja Uni Eropa

0

Pelita.online – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan Indonesia siap membantu Uni Eropa untuk mengembangkan industri baja tahan karat atau stainless steel.

Ini merupakan tawaran Indonesia untuk menghindari sengketa mengingat Uni Eropa telah meminta WTO membentuk panel untuk memutuskan kasus larangan ekspor nikel.

Komisi Eropa menuturkan bahwa industri baja tahan karatnya berproduksi pada level terendah selama satu dekade, sedangkan Indonesia ditetapkan menjadi produsen terbesar kedua di dunia setelah China melarang ekspor nikel.

 

“Kalau mereka minta, Indonesia siap untuk memberikan bantuan memberikan masukan untuk bisa Uni Eropa mendapatkan produksi besi baja dengan produktivitas tinggi,” ucapannya dalam konferensi pers di Kementerian Pedagang, Jumat (15/1).

Lutfi juga mengatakan permasalahan industri stainless steel Uni Eropa sebenarnya bukan perkara bahan baku yang pasokannya terganggu akibat kebijakan Indonesia. Pasalnya, impor bijih nikel mereka dari Indonesia juga terbilang sedikit.

“Karena kita melihat (masalahnya) cost mereka mahal, kemudian pabriknya tua, diperlukan investasi yang tinggi. Nah, kita siap mengirim tim ahli kita dari kementerian perindustrian, nanti saya koordinasikan dengan Pak Agus Gumiwang,” terangnya.

Kendati demikian, dalam konteks perdagangan internasional, Lutfi menilai sikap Uni Eropa merupakan hal yang lumrah. Saat ini, kedua pihak juga tengah berjuang untuk membela kepentingannya masing-masing.

Uni Eropa merasa tindakan Indonesia curang dan mengganggu produktivitas industri stainless steel mereka yang melibatkan 30 ribu pekerja langsung dan 200 ribu pekerja tidak langsung.

Sementara, di sisi lain, Indonesia tengah melakukan pemanfaatan sumber daya alamnya secara maksimal dengan melakukan hilirisasi produk-produk pertambangan.

“Bayangkan, dari Indonesia jual barang mentah dan barang setengah jadi, tiba-tiba jual barang Industri. Besi baja adalah ekspor nomor tiga Indonesia, ketiga terbesar setelah sawit dan batu bara. Jadi bisa dilihat bagaimana transformasi,” pungkasnya.

 

Sumber : Cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY