Cara Kerja Power Bank Mengisi Baterai Ponsel

0

Pelita.online -Tingginya mobilitas banyak individu membuat power bank menjadi hal yang wajib dimiliki. Perangkat itu sangat membantu pengguna ponsel mengisi daya ketika tidak berada di dekat sumber listrik.

Namun, banyak pihak yang hanya sekedar menggunakan power bank untuk mengisi daya ponsel atau perangkat elektronik yang lain. Mereka tidak mengetahui bagaimana cara power bank bekerja sehingga bisa menyuplai listrik bagi perangkat elektronik lain.

Melansir Power Bank Expert, power bank adalah baterai portabel yang dirancang untuk mengisi ulang perangkat elektronik saat tidak memiliki akses ke pengisi daya di dinding. Power bank tersedia dalam berbagai ukuran dan kapasitas.

 

Konsep kerja power bank cukup sederhana, yakni baterai isi ulang yang dapat digunakan untuk mengisi daya perangkat lain. Namun, beberapa power bank terbaru dilengkapi sejumlah teknologi yang lebih rumit, mislanya pass-through, nirkabel, pengisian cepat seperti, Power Delivery, atau PowerIQ.

Beberapa model yang lebih baru bahkan menampilkan teknologi baterai futuristik seperti teknologi GaN atau Graphene.

Karena pada dasarnya adalah baterai biasa dengan beberapa fitur tambahan, power bank  berfungsi seperti baterai isi ulang perangkat lain. Pertama-tama power bank menyimpan energi hingga kapasitas maksimumnya dan kemudian melepaskannya saat terhubung ke perangkat lain yang perlu diisi ulang.

Selain mengisi dan mengisi ulang, mereka juga memiliki fitur lain seperti fitur keselamatan, indikator daya, teknologi pengisian cepat, dan lain-lain.

Power bank tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran untuk disesuaikan dengan anggaran dan kebutuhan daya. Kebanyakan orang membeli power bank untuk ponsel, tablet, atau laptop.

Tetapi beberapa pengisi daya portabel juga dapat digunakan untuk perangkat seperti drone, lemari es mini, atau bahkan mesin CPAP, sebuah perangkat medis yang digunakan untuk mengobati berbagai penyakit yang berhubungan dengan pernapasan.

Tak hanya lewat listrik di dinding, beberapa power bank bekerja dengan memanfaatkan energi matahari.

Kemampuan

Melansir RAVPower, tidak semua power bank memiliki kesamaan. Salah satu hal yang membedakannya adalah ukuran baterai. Secara alami, semakin besar baterai maka semakin banyak bisa gunakan untuk mengisi perangkat.

Misalnya, power bank berukuran kecil dengan kapasitas baterai 3350mAh hanya dapat mengisi daya iPhone 7 sebanyak satu kali. Di sisi lain, perangkat yang jauh lebih besar dengan baterai 27.000mAh dapat mengisi daya iPhone yang sama sebanyak 8 kali.

Power bank dengan output 1A disarankan digunakan untuk mengisi perangkat yang menggunakan pengisi daya dinding 1A. Sebab, waktu yang dibutuhkan untuk mengisi aka relatif standar.

Namun, power bank dengan output 1A digunakan untuk mengisi daya iPad, yang  memerlukan 2A sudah pasti akan lebih lama. Ada beberapa output pada power bank, umum 2.4A, 2.1A, dan 1A.

Dari sisi input, kecepatan pengisian tergantung pada jenis pengisi daya dinding yang digunakan. Pengisi daya dinding standar yang memberikan output 2A akan mengisi ulang power bank dua kali lebih cepat dengan yang hanya 1A.

Dengan kemajuan teknologi, kecepatan mengisi ulang sebagian besar power bank juga telah meningkat. Misalnya, teknologi pengisian cepat Qualcomm Quick Charge yang hanya perlu diisi selama 5 menit untuk dipakai kembali selama 5 jam.

Sedangkan untuk mengisi perangkat lain, Qualcomm Quick Charge dapat mengisi 66 persen baterai ponsel dalam 27 menit.

iSmart

Power bank dengan teknologi iSmart merupakan bentuk pengisian otomatis terintegrasi. Dalam bekerja, iSmart akan menganalisis dan menentukan arus pengisian yang dioptimalkan untuk perangkat yang terhubung.

Jika suatu perangkat membutuhkan muatan 1,8A, iSmart akan mengubah aliran untuk mendapatkan muatan ideal perangkat itu. Teknologi iSmart yang terbaru bahkan dilengkapi dengan kemampuan perlindungan ketika mengisi daya beberapa perangkat sekaligus.

Jenis baterai

Power bank umumnya hadir dengan baterai Lithium-Polymer (Li-Po) dan Lithium-Ion (Li-Ion). Dari dua jenis itu, power bank dengan Li-Ion lebih populer.

Baterai Lithium-Polymer diketahui memiliki kepadatan energi yang lebih tinggi, tetapi cenderung memiliki umur yang lebih pendek dan juga lebih mahal untuk diproduksi. Mereka juga rentan terhadap ledakan.

Sedangkan baterai Lithium-Ion, memiliki kepadatan energi yang sedikit lebih rendah, tapi dapat menahan siklus pengisian / pengosongan yang lebih banyak dan umumnya lebih murah.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY