Civitas Akademika Ubaya Cooking Challenge Bersama MasterChef Indonesia

0

Pelita.online – Ada yang berbeda di Selasar Ubaya Sport Center Kampus Universitas Surabaya (Ubaya), Selasa (25/2/2020). Civitas akademika seperti dosen, mahasiswa, dan karyawan tampak kompak mengenakan kostum berwarna-warni. Mereka menunggu aba-aba untuk mengolah berbagai bahan baku menjadi sajian lezat.

Pemandangan itu, merupakan salah satu rangkaian dari Dies Natalis Ubaya ke-52. Para dosen, karyawan, maupun mahasiswa yang dibagi menjadi 23 kelompok berkompetisi memasak dengan tema “Kitchen Challenge With MasterChef Fiki”. Peserta ditantang untuk membuat hidangan main course dan dessert dengan konsep “Duplicate Dish”.

Wakil Rektor III Ubaya Christina Avanti mengatakan, kompetisi memasak ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangka menyambut Dies Natalis Ubaya yang diperingati setiap tanggal 11 Maret.

Melalui kompetisi ini, diharapkan seluruh civitas akademika Ubaya dapat menikmati setiap rangkaian acara hingga akhir dan tetap menjaga sportivitas antar kelompok.

“Sangat bahagia melihat antusiasme peserta kompetisi memasak dengan beragam kostum yang berwarna-warni. Acara ini meriah sekali dengan jumlah peserta yang ikut berpartisipasi serta suporter yang hadir cukup banyak dalam merayakan Dies Natalis Ubaya ke-52,” katanya.

Sebelum berkompetisi, para peserta belum mengetahui hidangan seperti apa yang nantinya dibuat. Bahan utama masakan diberikan kepada peserta pada waktu kompetisi berlangsung. Sebelum memulai kompetisi dan pembagian tugas dalam kelompok, peserta diminta untuk memperhatikan demo masak yang dilakukan oleh MasterChef Fiki.

Durasi memasak yang diberikan kepada peserta hanya satu jam untuk menyajikan dua hidangan. Satu kelompok terdiri dari empat orang. Kerjasama tim diperlukan dengan membagi dua tim kecil yang terdiri dari dua orang untuk memasak main course dan sisanya membuat dessert.

Ketua Panitia Acara sekaligus Direktur Pusat Bahasa Ubaya, Devi Rachmasari, menjelaskan kali ini peserta diberikan tantangan untuk membuat dua menu hidangan. Uniknya, mereka harus mengangkat bahan dan resep lokal asli Indonesia yang dikreasikan lebih modern.

Menu hidangan yang dibuat yaitu sate kelopo khas Surabaya untuk main course dan getuk sebagai dessert. “Di sini peserta juga tertantang untuk menghias tampilan masakan menjadi lebih menarik,” ucap Devi.

Tak tanggung-tanggung, setiap hidangan yang telah dibuat peserta dinilai langsung oleh MasterChef Fiki. Bersama Fiki, ada Sekretaris Yayasan Ubaya, Yusrambono dan Ketua Program Studi Desain Produk Fakultas Industri Kreatif Ubaya, Guguh Sujatmiko.

Kriteria penilaian ditentukan dari cita rasa, kreativitas dalam meniru masakan dan penampilan tim. Peserta dibebaskan untuk memakai dan membuat kostum memasak sesuai dengan kreativitas kelompok.

Di samping itu, penilaian juga dilihat berdasarkan kerjasama tim, kebersihan memasak, kemampuan plating dalam menyajikan hidangan agar terlihat menarik, dan suporter.

Setelah dilakukan penilaian, juri mengumumkan tiga kelompok yang menjadi pemenang dalam kompetisi memasak tahun ini. Juara pertama diraih oleh tim Fakultas Psikologi, juara kedua oleh tim Fakultas Industri Kreatif, dan juara ketiga dari tim Fakultas Teknik.

Salah satu peserta cooking challenge sekaligus Direktur Pusat Konsultasi dan Layanan Psikologi Ubaya, Artiawati, mengakui kompetisi ini sangay seru.

“Senang sekali bisa ikut kompetisi memasak ini. Selain mengembangkan kreativitas, ini juga ajang untuk berkumpul bersama seluruh civitas akademika Ubaya. Salah satu cara untuk refreshing dari kegiatan sehari-hari yang melelahkan,” pungkasnya.

 

Sumber : Sindonews.com

LEAVE A REPLY