Danton OPM Tewas Ditembak, Warga Mimika Diminta Jauhi Sungai Pendulangan

0

Pelita.online – Polisi mengimbau masyarakat untuk menjauhi aliran sungai di area pendulangan emas sisa tambang Freeport. Warga diingatkan waspada agar tidak menjadi korban kelompok kriminal bersenjata (KKB).

“Saya minta warga untuk menjauhi aliran sungai pendulangan, dikhawatirkan akan ada tindak kriminal KKB terhadap warga yang mendulang, dan juga menjauhi kawasan hutan, jangan sampai KKB mendekat ke warga dan menjadi korban jika terjadi kontak tembak,” kata Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata di Ruang Nemangkawi Polres Mimika, Rabu (3/3/2021).

Imbauan ini disampaikan pasca-baku tembak antara aparat TNI-Polri dengan KKB yang menewaskan Fery Elas(35), Komandan Pleton Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (Danton TPN OPM) Kodap III Kalikopi. Baku tembak di Mile 53 itu terjadi di daerah lokasi pendulangan warga.

Kawasan hutan di seputaran perusahaan Freeport diminta dihindari karena dianggap menjadi perlintasan KKB. Polisi menyatakan akan mencegah warga menjadi korban pemerasan, kekerasan, hingga penembakan yang dilakukan KKB.

“Kami akan terus melakukan penegakan hukum, kami berupaya agar KKB tidak masuk dan berulah di Timika, yang ada saat ini kelompok kecil, kita masih berusaha. Kita pastikan akan selalu berusaha mengamankan dan menegakkan hukum secara tepat sehingga tidak ada masyarakat yang menjadi korban,” katanya.

Polisi juga berharap warga dan tokoh adat dan agama turut membantu aparat dalam upaya penegakan hukum.

“Untuk daerah Tembagapura kita sudah perketat pengamanan. Kita akan lebih memfokuskan satu kelompok ini sehingga Tembagapura benar-benar bersih (dari gangguan kelompok bersenjata),” katanya.

Sebelumnya, TNI-Polri terlibat baku tembak dengan KKB di Mile 53 Kabupaten Mimika, Papua, pada Minggu (28/2). Baku tembak itu bermula saat pasukan yang berpatroli di kawasan hutan di Mile 53 melihat sekelompok orang menenteng senjata jenis AK-47 dan M16.

KKB melepaskan tembakan dan terjadilah baku tembak yang berlangsung selama 30 menit. Aparat melihat ada yang terjatuh dan beberapa orang lain melarikan diri.

Dari beberapa barang bukti yang ditemukan di TKP, diketahui anggota KKB yang tewas tersebut adalah Ferry Ellas, yang menjabat Komandan Pleton Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (Danton TPN OPM) Kodap III Kalikopi Tembagapura pimpinan Joni Botak.

Polisi mengungkap catatan kriminal Ferry Ellas. Berikut rentetan panjang aksi kriminalitas Ferry Ellas:

Simak juga ‘Mengintip Pembekalan Personel Yonif 315 Garuda Hadapi OPM’:

Ferry Ellas merupakan DPO Polres Mimika terkait rangkaian kasus penembakan tahun 2017 di Tembagapura dengan DPO Nomor Tanggal 17 Agustus 2017 melakukan penembakan terhadap mobil Land Cruser Milik PT Freeport no. Lambung 01-4837 di mile 60.

Kemudian tanggal 24 September 2017 melakukan penembakan mobil Land Cruser kawal tangki air di mile 61 Distrik Tembagapura. Tanggal 25 September 2017 melakukan penembakan mobil Land Cruser milik PT Freeport no. Lambung rp-25 di mile 60 Distrik Tembagapura.

Tanggal 21 Oktober 2017 melakukan penembakan mobil Land Cruser milik PT Freeport no. Lambung 01-4744 di mile 60 Distrik Tembagapura. Tanggal 21 Oktober 2017 melakukan penembakan anggota Brimob dan Polsek Tembagapura di Bukit Sangker Mile 69 Distrik Tembagapura.

Tanggal 23 Oktober 2017 melakukan penembakan anggota Brimob saat melakukan apel di Utikini Lama Distrik Tembagapura dan tanggal 24 Oktober 2017 melakukan penembakan mobil Land Cruser milik Rumah Sakit Tembagapura no. Lambung 01-4414 di Jembatan Lama Utikini Distrik Tembagapura.

Selain itu, dari hasil penyelidikan diketahui bahwa Ferry Ellas terlibat dalam tindak pidana lainnya yaitu pada tanggal 1 Agustus 2019 bersama-sama Hengky Wamang menjadi penggerak deklarasi KKB gabungan pegunungan tengah di halaman Gereja Maranatha Distrik Gome Kabupaten Puncak Ilaga yang bertujuan untuk melakukan penyerangan di area PT Freeport Indonesia.

Kemudian tanggal 22 Februari 2020 melakukan penyanderaan 3 orang guru di Kampung Jagamin Aroanop Distrik Tembagapura bersama dengan kelompok KKB pimpinan Lekagak Telenggen. Pada tanggal 5 Maret 2020 bersama-sama KKB pimpinan Lekagak Telenggen melakukan pembakaran bekas Gedung Gereja di Blok A Kampung Opitawak Distrik Tembagapura.

Tanggal 6 Maret 2020 melakukan penembakan Pos 754 di Opitawak mengakibatkan 1 orang korban luka dan menembak Pos Brimob Bengkulu Satgas Aman Nusa di Aula Banti 2 Distrik Tembagapura. Setelah melakukan penembakan pos TNI 754 dan pos Brimob Bengkulu Satgas Aman Nusa, KKB gabungan kembali melakukan aksi pembakaran rumah milik warga di Blok A Kampung Opitawak Distrik Tembagapura.

Dari rangkaian aksi teror yang dilakukan Ferry Ellas bersama dengan kelompok KKB gabungan pimpinan Lekagak Telenggen yang dilakukan di wilayah Distrik Tembagapura mengakibatkan masyarakat yang berdomisili di Tembagapura melakukan penggungsian ke Polsek Tembagapura.

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY