Pelita.online – Tiga terduga teroris ditangkap Tim Densus 88 Antiteror di Lampung. Mereka, yang berinisial AH (27), IU (43), dan LH (41), teridentifikasi telah membaiat diri ke ISIS, melakukan pelatihan militer atau idad, dan masuk jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
“Densus 88 sejak 14 sampai 19 Oktober di Lampung mengungkap jaringan JAD Lampung, yang diungkap terkait dengan JAD Bekasi,” kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (21/10/2019).
Asep menuturkan ketiganya berkaitan dengan kelompok JAD Bekasi pimpinan Misgianto yang telah ditangkap Densus 88 Antiteror sekitar tiga bulan lalu.
“Mereka berbait kepada ISIS. Keterlibatannya telah melakukan idad atau latihan-latihan, mempersiapkan diri melaksanakan aksi teror bersama dengan kelompok JAD Misgianto yang ditangkap sebelumnya,” ujar Asep.
Berdasarkan data Mabes Polri, AH ditangkap di Tanjung Karang, Bandar Lampung, pada 14 Oktober lalu. Sementara IU ditangkap di Tanjung Senang, Bandar Lampung, pada 18 Oktober. Keesokan harinya (19/10), Tim Densus 88 Antiteror menangkap LH di Pesawaran, Lampung
Untuk teroris berinisial AH, Asep menuturkan perannya penting karena, selain bergabung dengan JAD Lampung, dia berkomunikasi dengan kelompok JAD Jawa Tengah (Jateng), JAD Jawa Barat (Jabar), dan Jambi. Asep menambahkan target ketiga pelaku masih aparat kepolisian dan markas polisi.
“(AH) keterlibatan menyembunyikan teroris yang beberapa waktu lalu ditangkap. Selain berbaiat pada ISIS, aktif di jaringan JAD, dan pernah menyembunyikan salah satu DPO. Mekanisme komunikasi mereka menggunakan media sosial,” jelas Asep.
Sumber : Detik.com
