Di Balik Cerita Lagu Terpesona yang Jadi Yel Yel TNI-Polri

0

Pelita.online – Semuel Takatelide, pencipta lagu “Terpesona” menceritakan bagaimana tembang tersebut bisa menjadi yel-yel TNI-Polri.

Pada 2007, Komando Resor Militer 131/Santiago Sulawesi Utara meminta Samuel melatih Masamper dalam rangka peresmian rumah sakit Robert Wolter Monginsidi.

Sementara itu, pelatihan Masamper yang dipimpin olehnya itu menggunakan lagu “Terpesona”, diikuti Kepolisian, Angkatan Laut, Angkatan Udara, hingga Angkatan Darat.

Dalam satu angkatan, Semuel mengatakan ada 15 hingga 20 orang yang mengikuti pelatih Masamper pada saat itu.

“Kebetulan Panglima (Djoko Santoso) mau datang itu. Jadi saya dipanggil untuk melatih Masamper di Korem itu tahun 2007,” ungkap Semuel saat dihubungi Kompas.com melalui sambung telepon, Sabtu (6/2/2021).

Setelahnya, tembang yang dirilis pertama kali pada 1998 itu menjadi yel-yel Polri hingga TNI.

Dia sendiri tidak mengetahui pasti alasan lagu “Terpesona” bisa dijadikan yel-yel Kepolisian hingga TNI.

“Terus, lagu itu sudah saya perkenalkan tahun 2007 itu, mungkin sudah tertanam di benak mereka. Mungkin karena lagunya asyik, jadi bikin yel-yel. Kira-kira ceritanya begitu sampai ke TNI dan Polri,” kata Semuel.

Di sisi lain, Semuel mengungkapkan asal mula terciptanya lagu “Terpesona” itu. Dia ia mulai menciptakan “Terpesona” sekitar 1995 atau 1996 untuk keperluan kompetisi lomba berbalas pantun menggunakan syair lagu.

“Kalau di Sangihe Talaud itu, ada Masamper kan, ada budaya Masamper. Nah, budaya Masamper itu dia saling berbalas pantun dalam syair lagu,” ungkap Semuel.

Tembang “Terpesona” sendiri menceritakan tentang kekaguman Semuel terhadap istrinya, Miskewati Mare, di dalam mimpi.

Kendati demikian, kekaguman Semuel di dalam mimpi dari lagunya itu memiliki alasan tersendiri.

“Dalam lomba itu, itukan berbalas pantun. Kebetulan yang dinilai itu faktor kesulitan membalas lagu. Kalau saya bikin lagu terpesona dengan dunia nyata, mungkin mereka gampang balas lagu-nya. Jadi makanya saya bikin lagu itu terciptanya terpesona dalam mimpi. Jadi itu sulit mau dibalas itu,” ujar Semuel.

Pria asal Manado, Sulawesi Utara itu mengatakan, lagu “Terpesona” bukan hanya sekali diikutsertakan ke dalam lomba, namun sudah banyak meraih kemenangan.

Hingga akhirnya, kata Semuel, lagu “Terpesona” itu meledak di masyarakat Sulawesi Utara pada 1998. Oleh karena itu, ia memasuki dapur rekaman untuk merilisnya di tahun yang sama.

“Itu lagu terpesona itu Tahun 98 saya rilis dapur rekaman. Masih pakai pita reel, belum CD. Masih kaset pita. Terus, kebetulan lagu itu meledak juga tahun 1998, itu di Sulawesi Utara meledak lagu itu,” kata Semuel.

Kini lagu “Terpesona” meledak di berbagai media sosial. Tidak sedikit penyanyi Tanah Air yang memuji tembang tersebut.

Tidak ingin disalahgunakan, Semuel telah bekerja sama dengan salah satu perusahaan rekaman musik di Jakarta untuk memasuki dapur rekaman kembali. Tak lain, agar lagu tersebut bisa mendapatkan royalti.

 

Sumber : kompas.com

LEAVE A REPLY