Dulu Penuh Ranjau, Jembatan Teluk Kendari Kini Jadi Ikon Baru Sultra

0
Foto udara kondisi jembatan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (12/8/2020). Progres pengerjaan jembatan Teluk Kendari sepanjang 1.348 meter (jembatan terpanjang ketiga di Indonesia) itu telah mencapai 97 persen dan peresmiannya diagendakan akan dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia dalam waktu dekat. ANTARA FOTO/Jojon/foc.

Pelita.online – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jembatan Teluk Kendari di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (22/10/2020). Sebelum dibangun jembatan ini, dulu Teluk Kendari penuh dengan ranjau. Namun 5 tahun kemudian, tepatnya hari ini, Jembatan Teluk Kendari sepanjang 1,34 kilometer telah berdiri dengan megah dan siap menjadi ikon baru Provinsi Sultra, khususnya Kota Kendari.

”Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, Jembatan Teluk Kendari saya resmikan hari ini,” kata Jokowi yang berada di lokasi peresmian, Jembatan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara.

Peresmian dilanjutkan dengan penekanan tombol sirene dan penandatanganan prasasti sebagai tanda peresmian Jembatan Teluk Kendari. Setelah itu, Jokowi melakukan peninjauan Jembatan Teluk Kendari.

Sebelum peresmian, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kempupera) Hedy Rahadian memaparkan proses pembangunan Jembatan Teluk Kendari di hadapan Presiden Jokowi.

Hedy mengatakan pembangunan Jembatan Teluk Kendari sudah dimulai sejak 2015. Namun, pada tahun pertama, fokus pembangunan dilakukan untuk membersihkan ranjau di Teluk Kendari, karena memang banyak sekali ranjau di teluk tersebut.

“Jembatan ini dibangun sejak 2015. Tahun pertama khusus untuk persiapan karena banyak ranjau. Selama 4 tahun efektif untuk pembangunan fisik. Sekarang, alhamdulillah sudah selesai,” kata Hedy Rahadian.

Diungkapkannya, total panjang Jembatan Teluk Kendari hampir mencapai 1,35 km. Jembatan Teluk Kendari menjadi jembatan terpanjang ketiga setelah Jembatan Suramadu di Jawa Timur dan Jembatan Pulau Balang di Balikpapan, Kalimantan Timur.

“Jembatan ini sudah diuji mengenai keamanan strukturnya. Sudah mendapatkan sertifikasi Komisi Keamanan Jembatan,” ujar Hedy Rahadian.

Dijelaskannya bentang utama Jembatan Teluk Kendari mencapai 200 meter. Bentang utama Jembatan Teluk Kendari masih setengah bentang utama Jembatan Suramadu yang mencapai 400 meter.

“Ke depan, di sekitar Jembatan Teluk Kendari akan dilakukan penataan di sekitar kawasan oleh pemerintah kota,” jelas Hedy Rahadian.

Heny menerangkan keberadaan Jembatan Teluk Kendari ini menghubungkan dua tepi teluk, yakni Kota Lama dan Poasia. Namun bila secara kawasan, titik simpul utama Jembatan Teluk Kendari ini untuk mendukung konektivitas berbagai kawasan pengembangan di sekitar Kendari Raya.

Seperti, rencana pengembangan kawasan wisata bahari, pengembangan kawasan Pulau Bungkutoko yang akan dikembangkan menjadi kawasan industri, pemindahan pelabuhan, pengembangan Kota Baru yang akan menjadi pusat pemerintahan Provinsi Sultra kedepannya serta pengembangan kawasan Industri Konawe dan Bandara Haluoleo.

“Jadi ini akan meningkatkan konektivitas interaksi antar kawasan,” ucap Hedy Rahadian.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY