Fakta Mutasi Virus Corona B117 Inggris yang Masuk RI

0

Pelita.online – Kementerian Kesehatan melaporkan mutasi virus corona B.1.1.7. ditemukan di Indonesia. Varian yang pertama kali ditemukan di Inggris itu terdeteksi pada dua dari ratusan sampel virus corona SARS-CoV-2 yang diperiksa peneliti dalam negeri.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono meminta masyarakat untuk berkolaborasi menghadapi pandemi Covid-19. Sebab, temuan itu membuat pandemi semakin berisiko.

Berikut fakta mutasi varian Corona SARS-Cov-2 B.1.1.7. yang awalnya ditemukan Inggris:
1. Mudah menular dan mematikan
Melansir Washington Post, ilmuwan menyatakan B.1.1.7. lebih menular dan mematikan dari versi khas virus yang menyebabkan Covid-19, yakni virus corona SARS-CoV-2 yang ditemukan di Wuhan, China.

Penelitian awal hanya menyebutkan varian itu 30 hingga 70 persen lebih mudah ditularkan. Namun, penelitian lanjutan dengan sampel yang lebih besar dari pasien Covid-19 mengatakan varian itu juga 30 hingga 70 persen lebih mematikan.

2. Telah menyebar di banyak negara
B.1.1.7. diperkirakan pertama kali muncul di Inggris pada 20 September 2020. Sejak saat itu, beberapa negara telah melaporkan kasus B.1.1.7., termasuk Amerika Serikat dan Indonesia.

Melansir Cov-lineages, B.1.1.7. telah tersebar di 94 negara. Inggris menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak terinfeksi varian tersebut dengan 92 ribu kasus.

3. Mengalami banyak mutasi
Melansir CDC, B.1.1.7. mengalami mutasi pada reseptor binding domain (RBD) protein spike pada posisi 501, dimana asam amino asparagine (N) telah diganti dengan tirosin (Y). Singkatan dari mutasi itu adalah N501Y.

Varian itu juga memiliki beberapa mutasi lain, di antaranya penghapusan 69/70 (terjadi secara spontan berkali-kali dan kemungkinan besar mengarah pada perubahan konformasi pada protein lonjakan).

Kemudian P681H (dekat situs pembelahan furin S1 / S2, situs dengan variabilitas tinggi pada virus corona. Mutasi itu juga muncul secara spontan beberapa kali).

Melansir American Society for Microbiology, mutasi N501Y menyebabkan perubahan asam amino dari asparagin menjadi tirosin pada posisi 501 dalam domain pengikat reseptor protein lonjakan.

Mutasi itu telah terbukti meningkatkan kemampuan protein lonjakan virus corona berikatan dengan reseptor angiotensin-converting enzyme 2 (ACE 2), yang memediasi masuknya virus ke dalam sel manusia.

ASM menjelaskan semua virus berevolusi dan bermutasi dari waktu ke waktu, termasuk SARS-CoV-2. Mutasi adalah perubahan urutan asam nukleat yang disebabkan oleh penyisipan, penghapusan, penggantian, atau penataan ulang basa.

4. Belum terbukti mempengaruhi vaksin
Melansir Prevention, belum ada laporan bahwa varian B.1.1.7. mempengaruhi efektivitas vaksin. Vaksin Moderna dan Pfizer mengklaim vaksin mereka efektif hingga 95 persen terhadap B.1.1.7..

Novavax, yang saat ini dalam uji klinis fase 3 di AS juga mengumumkan bahwa vaksinnya hampir 86 persen efektif melawan B.1.1.7..

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY