Ganjar Apresiasi Warga Pati Masih Mencoblos

0
Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah (Dok.rmol.co)

Pati Pelita.Online – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi warga Kabupaten Pati khususnya yang sedang dilanda banjir karena masih bersedia menggunakan hak pilihnya.

“Lokasi tempat pemungutan suara (TPS) di antara genangan banjir, bukan halangan bagi warga untuk mendatangi TPS guna menyalurkan hak politiknya,” ujarnya di sela-sela mengunjungi TPS di lokasi banjir di Pati, Rabu.

Saat berkunjung ke TPS 2 Desa Ngastorejo, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, yang berada di lokasi banjir, katanya, partisipasi masyarakatnya juga bagus.

Bahkan, lanjut dia, saat dikunjungi mencapai 73 persen sehingga menjadi indikasi partisipasinya bagus meskipun kondisinya cukup tergenang.

Pemandangan serupa, katanya, ketika berkunjung ke TPS 3 Desa Mustokoharjo, Kecamatan Kota, juga memiliki tingkat partisipasi yang tinggi karena mencapai 80-an persen.

“Dari sisi kelancaran, cukup lancar. Kami hanya melihat dua hal saja, yakni soal kekhawatiran jika hujan deras akan terjadi banjir atau tanah longsor,” ujarnya.

Ia mengapresiasi KPU Pati yang sudah mengantisipasi kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan saat kondisi seperti ini.

Ia berharap hasil pemilihan kepala daerah nantinya masyarakat bisa mengawasi dan harus memantau dan mengkritisi, sehingga pemilu berikutnya tidak terjadi seperti ini.

“Mudah-mudahan perencanaan menjadi lebih baik, sehingga masyarakat memberikan hal yang lebih baik,” ujarnya.

Terkait dengan hasil Pilkada Pati 2017, dia berperan, apapun hasilnya skenario regulasi sudah ada.

Jika nantinya yang menang paslon, dia berharap, bisa memperbaiki permasalahan yang dihadapi warga Pati saat ini, sebaliknya jika yang menang tentunya ada tahapan berikutnya yang harus dilalui.

Menurut dia, Pati memberi pembelajaran kepada dunia Indonesia dan dunia politik Indonesia, bahwa masyarakat akan menguji representasi.

Sebenarnya, kata Ganjar, yang paling representasi yang mana, apakah calonnya tunggal atau kotak kosong.

Dalam konteks demokrasi, kata dia, nantinya suara yang terbanyak itulah yang menjadi pilihan rakyat.

“Suka tidak suka, itulah pilihan rakyat. Yang penting harus tertib dan siapa pun harus siap menang dan siap kalah,” ujarnya.

Antara

LEAVE A REPLY