Grab Beri Dampak Nyata Bagi Ketahanan Ekonomi Indonesia

0

Pelita.online – Sebuah riset menyatakan bahwa gig economy yang didukung Grab memberi dampak nyata bagi ketahanan ekonomi Indonesia. Riset yang dilakukan oleh Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics pada Januari 2020 itu menyebut Grab menawarkan peluang ekonomi yang lebih baik bagi pekerja informal di 12 kota, serta meningkatkan pertumbuhan bisnis kecil dan menciptakan lapangan pekerjaan di luar platform Grab.

Riset tersebut menjelaskan bahwa penjualan mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios meningkat masing-masing sebesar 35 persen dan 17 persen setelah bergabung dengan Grab, sementara 12 persen mengatakan terinspirasi memulai bisnis karena keberadaan GrabFood.

Seiring pertumbuhan bisnis mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios, mereka menyerap tenaga kerja dari komunitas terdekat. Secara keseluruhan, gig work dari Grab memberi kontribusi sebesar Rp77,4 triliun bagi ekonomi Indonesia pada 2019, meningkat 58 persen dari Rp48,9 triliun pada 2018.

President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menjelaskan, pihaknya berusaha tetap optimis di tengah pandemi.

“Meski dihadang oleh ketidakpastian ekonomi di masa depan, namun kami percaya bahwa kami dapat turut berperan dalam membangkitkan ekonomi Indonesia lewat digitalisasi UMKM melalui layanan seperti GrabFood, GrabKios, dan GrabMart, sembari menciptakan peluang ekonomi lainnya bagi jutaan wirausahawan mikro,” katanya.

Grab for Good

Baru-baru ini, Grab juga meluncurkan Grab for Good: Laporan Dampak Sosial Edisi Kedua yang memfokuskan pada dampak Covid-19 terhadap komunitas dan berbagai respons Grab sebagai tanggapan.

Ridzki menyebut, Grab telah berkomitmen lebih dari Rp260 miliar untuk memerangi penyebaran virus Covid di Indonesia.

“Sejak bulan Maret hingga April 2020, Grab Indonesia meluncurkan lebih dari 24 inisiatif baru untuk meringankan dampak pandemi pada mitra pengemudi dan pengiriman, garda terdepan dan komunitas,” ujarnya.

Inisiatif-inisiatif tersebut, di antaranya adalah bentuk kerja sama dengan Kementerian Pertanian dan Pasar Mitra Tani; bekerja sama dengan para nelayan di Ambon untuk pemasaran dan penjualan hasil laut lewat GrabMart; mendukung gerakan #BeliKreatifLokal dengan membantu proses on-boarding UMKM ke platform GrabFood dan GrabMart; sampai bermitra dengan pemerintah di beberapa kota di Jawa Tengah untuk mengajak 55 pasar tradisional basah masuk dalam bisnis digital.

Selain itu, Grab menghadirkan Laporan Kontribusi Personal #TerusUsaha bagi pengguna. Laporan itu menunjukkan bahwa transaksi yang terjadi di ekosistem Grab telah membantu banyak orang untuk tetap bertahan di tengah pandemi. Laporan dapat dilihat lewat widget khusus di aplikasi.

Ridzki mengaku menyadari membutuhkan kolaborasi luar biasa dari segala lapisan masyarakat untuk mengatasi pandemi. Grab sendiri, mengambil bagian dengan memanfaatkan teknologi dan jangkauan untuk mencari cara berbisnis baru, sehingga dapat mendukung semua pihak secara inklusif.

“Kami akan terus berupaya agar wirausahawan mikro atau bisnis sekecil apapun mampu beradaptasi dalam era tatanan baru dan mempertahankan mata pencaharian mereka. Masa depan memang tak bisa diprediksi, tetapi masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang mampu menghadapi tantangan dan terus bertahan. Sejalan dengan misi Grab For Good, kami berharap dapat membantu UMKM untuk bangkit bersama dan terus menyalakan semangat #TerusUsaha dalam diri mereka,” ungkap Ridzki.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY