Hal-hal Menarik dari Debat Ma’ruf-Sandi: 3 Kartu Sakti hingga Hapus UN

0
Cawapres nomor urut 01 K.H. Ma’ruf Amin (kiri) dan Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno (kanan) saat mengikuti Debat Capres Putaran Ketiga di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Debat pilpres ketiga yang mempertemukan kedua cawapres, Ma’ruf Amin dan Sandiaga Uno, telah selesai. Ma’ruf dan Sandi nampak luwes dalam beradu ide dan gagasan dari atas panggung debat yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu (17/3) malam.

Tema debat pilpres ketiga mengangkat soal: Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sosial, dan Budaya.

Baik Ma’ruf mau pun Sandi nampak yakin mengumbar janji-janji mereka jika terpilih di Pilpres 2019. Ada Ma’ruf yang membawa 3 kartu sakti, hingga wacana Sandi menghapus Ujian Nasional (UN).

Nah, kumparan mencoba merangkum hal-hal dan materi menarik yang diangkat selama berjalannya debat. Yuk simak!

– 3 Kartu Sakti Jokowi-Ma’ruf vs e-KTP oleh Prabowo-Sandi

Cawapres nomor urut 01 K.H. Ma’ruf Amin memaparkan visi dan misi saat mengikuti Debat Capres Putaran Ketiga di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Selama masa kampanye, paslon 01 gencar menyosialisasikan 3 kartu sakti, yaitu KIP Kuliah, kartu sembako, dan kartu pra kerja. Dan dalam debat ketiga ini, Ma’ruf ikut membawanya ke panggung debat.

Ma’ruf berjanji akan melanjutkan program-program yang sudah dijalankan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Dan dengan 3 kartu sakti itulah, Jokowi-Ma’ruf akan melanjutkan dan memperbesar manfaat dari program-program tersebut.

“Kami juga bertekad untuk memperbesar manfaat dan maslahat program yang telah ada sekarang ini, karena itu kami akan mengeluarkan 3 kartu, kartu KIP kuliah, kartu sembako murah, kartu pra-kerja. Ini kartu yang akan kami keluarkan itu,” kata Ma’ruf di atas podium sambil menunjukkan 3 kartu saktinya.

Jika Ma’ruf menunjukkan 3 kartu saktinya di awal debat, berbeda dengan Sandi. Mantan Wagub DKI itu justru membalas 3 kartu sakti Jokowi-Ma’ruf dengan menunjukkan e-KTP yang sempat dikeluarkan dari dompetnya.

Cawapres no urut 02, Sandiaga Uno menunjukkan KTP saat Debat Ketiga Calon Wakil Presiden (Cawapres) Pemilu 2019 di Hotel Sultan, Minggu, (17/3). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Menurut Sandi, e-KTP adalah solusi. Semua program untuk masyarakat dapat tergabung hanya dalam satu kartu.

“Kita tidak ingin merepotkan (negara) dan juga membantu negara dengan menerbitkan kartu-kartu yang lain,” ucap Sandi.

“e-KTP sudah memiliki chip technology di dalamnya. Revolusi Industri 4.0 memudahkan dengan big data semua fasilitas layanan ketenagakerjaan, pendidikan, kesehatan, semua. Rumah siap kerja, bisa diberikan PKH, kita akan tambah menjadi PKH plus di dalam program yang hanya membutuhkan KTP ini,” lanjutnya.

– Ma’ruf Sebut Unicorn dan Infrastruktur Langit

Cawapres no urut 01, Ma’ruf Amin mengikuti Debat Ketiga Calon Wakil Presiden (Cawapres) Pemilu 2019 di Hotel Sultan, Minggu, (17/3). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Jika pada debat kedua publik sempat diramaikan dengan istilah unicorn (startup yang memiliki valuasi sebesar Rp 1 miliar Dolar AS), Ma’ruf nampaknya tak ingin ketinggalan. Ma’ruf sempat menyebut pemerintah telah berhasil mengembangkan infrastruktur langit, atau yang dimaksud dengan proyek Palapa Ring yang diluncurkan beberapa waktu lalu.

“Kebetulan pemerintah kita sekarang sudah bisa membangun infrastrukur, baik infrastruktur darat, laut, udara, dan langit. Infrastruktur langit itu adalah Palapa Ring,” ujar Ma’ruf.

Menurut dia, dengan dibangunnya infrastruktur langit, dapat mendorong tumbuhnya industri startup hingga menjadi unicorn.

“Karena infrastruktur digital maka sekarang tumbuh usaha-usaha seperti startup bahkan juga unicorn, bahkan juga akan ada decacorn. Maka tenaga (kerja) kita harus disiapkan untuk tantangan ke depan, untuk menyiapkan anak-anak kita menghadapi 10 years challenge,” tuturnya.

– Sandi Bakal Hapus UN dan Tingkatkan Kesejahteraan Guru Honorer

Cawapres no urut 02, Sandiaga Uno menyampaikan pendapatnya saat Debat Ketiga Calon Wakil Presiden (Cawapres) Pemilu 2019 di Hotel Sultan, Minggu, (17/3). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Salah satu yang cukup menarik dari pemaparan Sandi saat debat adalah wacana menghapus Ujian Nasional (UN). Alasannya, Sandi ingin menyesuaikan minat dan bakat dari anak-anak sesuai dengan pekerjaan yang diminatinya. Selain itu, UN juga dinilai menambah beban siswa-siswa.

“Kita juga pastikan bahwa sistem UN dihentikan, diganti dengan penerusan minat dan bakat. Kami juga memiliki konsep sekolah link and match, di mana kita hadirnya penyedia lapangan kerja dan pencipta lapangan kerja tersambung dengan dunia pendidikan,” ungkap Sandi.

Sandi juga berjanji untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas guru. Salah satunya adalah guru honorer, yang menurut Sandi masih banyak yang belum digaji dan berstatus PNS.

– Program Sedekah Putih dan Susu Milik Prabowo-Sandi yang Ditanya Ma’ruf

Ma’ruf sempat bertanya kepada Sandi apa yang dimaksud dengan program Sedekah Putih yang ada dalam visi-misi Prabowo-Sandi. Dan apakah program tersebut dapat menurunkan angka stunting yang cukup disoroti oleh Ma’ruf.

Sandi lalu menjawab program tersebut sebagai upaya membagi-bagikan susu kepada ibu dan anak. “Prabowo-Sandi meluncurkan program Indonesia emas, dan salah satu dari pada aspek Indonesia emas itu adalah gerakan untuk memastikan ibu-ibu, emak-emak mendapatkan protein yang cukup baik berupa susu maupun protein yang lain,” jelas Sandi.

Cawapres no urut 01, Ma’ruf Amin menyampaikan pendapatnya saat Debat Ketiga Calon Wakil Presiden (Cawapres) Pemilu 2019 di Hotel Sultan, Minggu, (17/3). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Namun, Ma’ruf sempat membalas Sandi bahwa penyebab stunting bukan diakibatkan 1.000 hari pertama. Sehingga, Ma’ruf menganggap Sedekah Putih itu sebagai suatu pemahaman yang keliru.

Akan tetapi, Sandi kembali membalas Ma’ruf dengan menceritakan pengalaman istrinya, Nur Asia, yang melahirkan anak bungsunya Sulaiman di usia 42 tahun. Saat itu, Sandi mengakui air ASI istrinya tak lancar sehingga asupan untuk Sulaiman berkurang.

Ma’ruf juga sempat menyinggung soal keberhasilan pemerintahan Jokowi yang berhasil menurunkan angka stunting anak jadi 30 persen, dari 37 persen.

– Wacana Sandi Liburkan Siswa saat Ramadhan dan Olahraga 22 Menit per Hari

Cawapres no urut 02, Sandiaga Uno menyampaikan pendapatnya saat Debat Ketiga Calon Wakil Presiden (Cawapres) Pemilu 2019 di Hotel Sultan, Minggu, (17/3). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Sandi mengungkapkan keinginannya untuk kembali melaksanakan program yang pernah dilakukan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur: meliburkan siswa selama sebulan saat Ramadhan.

“Mencabut ujian nasional, memberikan liburan di bulan Ramadhan sebagai penerus program yang pernah dilakukan oleh Gus Dur. Bulan Ramadhan adalah bulan toleransi,” kata Sandi.

Hal itu dilakukan sebagai bentuk toleransi dan saling memahami antarumat beragama. Selain itu, Sandi juga memiliki satu program baru yaitu berolahraga selama 22 menit setiap hari.

Apa alasan Sandi mengadakan program berolahraga 22 menit per hari? “Kita ingin masyarakat badannya sehat dan jiwanya juga sehat,” ucapnya.

– Adu Ide Ma’ruf dan Sandi soal Badan Riset Nasional

Cawapres no urut 01, Ma’ruf Amin (kiri) dan Cawapres no urut 02, Sandiaga Uno (kanan) mengikuti Debat Ketiga Calon Wakil Presiden (Cawapres) Pemilu 2019 di Hotel Sultan, Minggu, (17/3). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Ma’ruf menyampaikan wacana membentuk badan riset nasional untuk mengoptimalkan riset di Indonesia. Nantinya, seluruh alokasi dana riset akan digabungkan dalam badan tersebut. Selain itu, Jokowi-Ma’ruf juga akan menyediakan dana abadi riset untuk menunjang kemajuan riset di Indonesia.

Namun, ide tersebut justru sempat dikritik oleh Sandi. Ia mengatakan, wacana itu justru menambah birokrasi dan mengusulkan adanya kolaborasi antarlembaga riset.

“Menambah jumlah lembaga yang menangani riset, menambah juga birokrasi. Bagi kami kuncinya adalah dikolaborasi. Saat ini risetnya tidak digunakan cuma menumpuk jadi debu, kita pastikan hasil risetnya bisa digunakan bagi negara. Pemerintah juga mengawasi bagaimana sistem ini menghasilkan riset yang baik di teknologi engineering arts,” tutur Sandi.

Cawapres no urut 01, Ma’ruf Amin menyampaikan pendapatnya saat Debat Ketiga Calon Wakil Presiden (Cawapres) Pemilu 2019 di Hotel Sultan, Minggu, (17/3). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Ma’ruf kemudian mencoba meluruskan bahwa wacana tersebut bukanlah menambah birokrasi, tetapi menyatukan lembaga riset menjadi satu sebagai bentuk efisiensi.

“Badan riset nasional bukan membuat lembaga. Tapi mengefisiensikan lembaga. menyatukan lembaga-lembaga yang ada menjadi satu lembaga yang menangani riset, karena itu penangan riset jadi lebih efektif,” jawab Ma’ruf.

Ia juga sempat menyebut istilah ‘dudi’, yang disebut sebagai dunia usaha dan dunia industri. Dengan ‘dudi’ maka diharapkan riset dapat semakin berkembang.

– Dinilai Belum Maksimal, Sandi Janji Benahi Masalah BPJS di 200 Hari Pertama

Cawapres no urut 02, Sandiaga Uno mengikuti Debat Ketiga Calon Wakil Presiden (Cawapres) Pemilu 2019 di Hotel Sultan, Minggu, (17/3). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Sejak awal, Sandi berjanji akan membenahi persoalan BPJS Kesehatan. Sebab, ia menilai pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini masih belum maksimal.

“Saya ingin mengingatkan kita, JKN di bawah Prabowo-Sandi akan diteruskan, BPJS akan disempurnakan. Kita akan panggil, aktuari-aktuari terbaik dari Hongkong, putra-putra terbaik bangsa kita pernah ketemu,” ujar Sandi.

Ia tidak ingin melihat orang berjam-jam menunggu pelayanan kesehatan bahkan hanya untuk mengambil obat. Sandi juga berjanji akan memaksimalkan pos anggaran kesehatan.

“Dalam 200 hari pertama kita cari akar permasalahannya. Hitung jumlahnya. Tenaga medis harus dibayar tepat waktu. Mereka tidak boleh diutangi. BPJS akan lebih baik di bawah Prabowo-Sandi karena kita mengerti akar masalahnya. Kebetulan saya latar belakangnya keuangan, ini adalah tantangan Indonesia. Kita benarkan, kita harapkan layanan kesehatan lebih baik lagi ke depan,” tuturnya.

Dan masih ada hal-hal menarik lagi yang dilontarkan Ma’ruf dan Sandi dari atas panggung debat. Seperti keinginan Ma’ruf membangun cyber university hingga kritikan Sandi soal masih banyaknya Tenaga Kerja Asing (TKA) di Indonesia.

Kira-kira, menurut Anda, siapa yang unggul dalam debat ketiga ini?

kumparan.com

LEAVE A REPLY