Hewan Kurban dari Luar Yogya Harus Dimandikan, Begini Reaksi Pedagang

0

Pelita.online – Pemerintah Kota Yogyakarta mewajibkan hewan kurban yang masuk wilayahnya dimandikan agar terbebas Covid-19. Namun, pedagang menilai memandikan hewan kurban tidak bisa dilakukan setiap saat.

Salah satu pedagang hewan kurban di Jalan Pramuka, Pandeyan, Umbulharjo, Bambang mengatakan, memandikan kambing tidak bisa dilakukan setiap saat, apalagi kalau hewan kurban datangnya malam dari luar kota. Pasalnya menurut pengalaman yang sudah berjualan kambing selama 15 tahun, butuh seharian membuat rambut kambing kering setelah dimandikan.

“Kalau dimandikan malam bisa mati kedinginan, dulu pernah sore dimandikan, belum kering akhirnya mati,” ujarnya, dikutip Harianjogja.com, Senin (6/7/2020).

Menurutnya, karena tidak bisa dimandikan setiap waktu, kambing yang datang malam hari selanjutnya akan dipisahkan di kandang yang berbeda terlebih dahulu. Baru setelah pagi hari dimandikan.

“Kalau baru datang langsung dicampur bisa berkelahi kambingnya,” ucapnya.

Dia menjelaskan, idealnya kambing yang datang memang langsung dimandikan. Namun sejauh ini Bambang hanya memandikan kambing yang terlalu kotor. Untuk memandikan dua ekor kambing dibutuhkan waktu 30 menit dengan tenaga tiga orang. Biasanya Bambang mencuci 10 kambing sekaligus bersamaan.

“Disiram air dulu sampai kambing basah betul baru disikat, termasuk tali-talinya dicuci, kalau kurang basah kotoran yang kering susah dihilangkan,” ujarnya.

Praktis untuk memandikan dan 10 ekor kambing dibutuhkan waktu 2,5 jam. Padahal jumlah kambing yang dijual Bambang berjumlah lebih 50 ekor. Selain itu Bambang mengatakan, pada dasarnya sulit menciptakan kondisi kambing yang sangat bersih. Hal itu dikarenakan setelah dimandikan pun kambing akan kembali tinggal di kandang di mana kotoran dan kambing akan menempel kembali.

“Biasanya dimandikan kalau sudah kotor sekali, sama terakhir sebelum diantarkan ke tempat kurban itu pasti dimandikan, soalnya pembeli pasti minta kambing dalam keadaan bersih sebelum disembelih,” ujarnya.

Namun, Bambang mengaku tidak keberatan bila kedepannya ada aturan tegas yang meminta kepada penjual hewan kurban memandikan kambing yang baru sampai dari luar kota.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Jogja sekaligus Ketua Harian Gugus Tugas Kota Jogja, Heroe Poerwadi meminta hewan kurban yang datang dari luar kota dimandikan terlebih dahulu dari tempat asal. Begitu sampai kota Jogja pun, hewan kurban harus dimandikan lagi.

“Sapi dan kambing harus mandi terlebih dahulu saat masuk Kota Yogyakarta, tujuannya disamping membersihkan hewannya sekaligus untuk membersihkan tali pengikat hewan kurban,” katanya.

 

Sumber : iNews.id

LEAVE A REPLY