IKM Program OVOP Tembus Pasar Global

0

Pelita.online – Kementerian Perindustrian (Kemperin) siap memfasilitasi pelaku industri kecil menengah (IKM) yang mengikuti program One Village One Product (OVOP). Salah satu fasilitas yang diberikan adalah perbaikan desain kemasan. Langkah ini diyakini dapat mendongkrak daya saing IKM OVOP dalam memasarkan produknya di tingkat nasional dan global.

“Kami akan bekali mereka materi publikasi sebagai bentuk re-branding dari produk OVOP,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemperin, Gati Wibawaningsih pada pembukaan ‘Sosialisasi Program Pembinaan IKM di Sentra melalui Pendekatan OVOP Sesi III’ secara virtual di Mataram, Jumat (27/11/2020).

Gati menyampaikan, Kemperin bakal memberikan pelatihan ekspor kepada pelaku IKM yang mengikuti program OVOP. Mereka juga difasilitasi berpartisipasi pada pameran berskala nasional maupun internasional serta business matching dengan buyer potensial.

Menurut Gati, program pembinaan IKM di sentra melaui pendekatan OVOP berangkat dari tiga prinsip dasar, yaitu produksi lokal namun bersifat global, kemandirian dan kreativitas, serta pembangunan sumber daya manusia (SDM). Tujuannya, IKM OVOP dapat mengolah potensi lokal suatu daerah menjadi produk yang dapat diterima pasar global.

“Pada akhirnya mendorong masyarakat menjadi mandiri dan termotivasi meningkatkan kapasitasnya dalam menghadapi perubahan sehingga dapat mentransformasikan tantangan menjadi peluang,” paparnya.

Anyaman merupakan salah satu komoditas yang menjadi sasaran pembinaan melalui pendekatan OVOP. Sebab, produk anyaman memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional. Sepanjang 2015-2019, nilai ekspornya sebesar US$ 96,2 miliar atau tumbuh sebesar 6,18%, dengan negara tujuan utama ke Amerika Serikat, Belanda, Jerman, Inggris dan Spanyol.

Gati menyampaikan, salah satu narasumber pada acara sosialisasi IKM OVOP di Mataram, yaitu Mawar Art Shop yang memproduksi aneka produk anyaman dari tanaman ketak. Japan External Trade Organization (JETRO) telah melirik Mawar Art Shop untuk dijadikan salah satu IKM binaan pada kerangka kerja sama dengan Ditjen IKMA Kemperin. “Tahun 2010, Ditjen IKMA bekerja sama dengan JETRO melakukan pembinaan IKM di tiga provinsi yang menjadi sasaran, yaitu Jawa Barat, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Di NTB fokus pembinaan pada komoditas tenun dan anyaman ketak, di mana Mawar Art menjadi salah satu IKM yang dibina,” terangnya.

Selama menjadi binaan Ditjen IKMA dan JETRO, Mawar Art Shop telah berpartisipasi pada pameran Tokyo Gift Show pada tahun 2011 dan 2012. Setelahnya, Mawar Art Shop semakin percaya diri dan terus berpartisipasi pada pameran internasional lainnya seperti Seoul Gift Show di Korea, Hong Kong Fashion Week di Hong Kong, sampai dengan Madrid Intergift di Madrid.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY