Pelita.online – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Senegal di Dakar mengundang PT Wijaya Karya (Persero) untuk memaparkan perkembangan proyek pembangunan La Tour de Grandee. Proyek ini merupakan investasi Indonesia di Afrika.
La Tour de Grandee kelak akan menjadi bangunan tertinggi di Afrika Barat. Gedung pencakar langit ini berada di Dakar, Senegal, negara asal pemain Liverpool Sadio Mane.
“Pemerintah Senegal mengharapkan agar desain bangunan dapat diselesaikan pada akhir Februari 2020. Ini karena Presiden Macky Sall akan meresmikan pembangunan Tour de Goree tersebut,” kata Duta Besar Indonesia untuk Senegal Mansyur Pangeran dalam silaturahmi di kantor KBRI, dikutip dari keterangan resmi Kemlu, Jumat (21/2/2020).
PT Wika menyanggupi permintaan tersebut dan berkomitmen untuk menyelesaikan bangunan tepat waktu. BUMN konstruksi ini memastikan proyek berjalan sesuai rencana.
Untuk diketahui, penandatanganan kerja sama pembangunan proyek La Tour De Goree Tower senilai 250 juta dolar AS atau setara Rp3,56 triliun oleh Wika dan perwakilan pemerintah Senegal berlangsung di sela-sela Dialog Infrastruktur Indonesia-Afrika (IAID) 2019 di Nusa Dua, Bali, Selasa (20/8/2019). La Tour De Goree juga akan menjadi simbol persahabatan antara Senegal dan Indonesia.
Dirut Wika, Tumiyana, mengatakan, La Tour De Goree Tower dirancang sebagai bangunan multifungsi (mix used building) antara lain apartemen dan hotel untuk menunjang sektor pariwisata Senegal. Keberadaan hotel sangat dibutuhkan oleh Senegal yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade Pemuda pada musim panas 2022.
Dalam laman resminya Wika menuturkan, beberapa lingkup pekerjaan dalam proyek La Tour de Goree yakni menara utama yang mencakup hotel bintang 5, observatorium, gedung perkantoran, area komersial dan heliport. Selain itu, apartemen, masjid agung dan islamic center, serta marina.
Menteri Urusan Pertumbuhan Senegal Cheikh Kante mengatakan, realisasi proyek ini akan dapat menggandakan jumlah kunjungan turis Amerika Serikat, khususnya dari Miami, ke Pulau Goree di Senegal.
Pulau ini memegang peran penting dalam sejarah AS dan Senegal. Dahulu banyak budak yang diperjualbelikan dan dipekerjakan di AS berasal dari Goree.
“Goree objek wisata universal yang berkontribusi pada budaya dunia,” kata Kante, dikutip dari Antara.
Sumber : iNews.id
