Pelita.online – Pendiri Microsoft Bill Gates menjelaskan perbedaan antara pendiri Tesla dan SpaceX Elon Musk dengan pendiri Apple Steve Jobs. Dalam wawancara dengan Bloomberg, Gates menjawab pertanyaan apakah Elon Musk bisa disebut sebagai “Steve Jobs yang baru (the next Steve Jobs)”?
Gates menjawab, “jika Anda mengenal keduanya secara personal, maka pernyataan ini terlalu menyederhanakan dan aneh,” kata Gates kepada Bloomberg, Kamis (17/9/2020).
Menurut Gates, keduanya memiliki beberapa perbedaan dalam cara mereka bekerja.
“Elon lebih cenderung ke tipe insinyur yang turun tangan langsung. Steve adalah tipe jenius dalam mendesain produk, menunjuk orang, dan pemasaran. Anda tidak akan bingung mengenali siapa yang mana jika masuk ke dalam suatu ruangan yang ada mereka,” kata Gates.
Pernyataan Gates ada benarnya. Pada November 2017, menjelang ekspose dengan investor, Musk mengatakan dia bergadang di pabrik baterai Tesla, bahkan sampai tidur di lantai dan tidak mandi demi menjaga produksi Tesla 3 tahun 2018 tepat waktu.
“Saya turun tangan langsung, menyelesaikan masalah semampu yang bisa saya bantu. Kami bekerja tujuh hari seminggu. Saya berjaga di sini hingga hari Minggu jam 2 pagi, membantu diagnosa kalibrasi robot. Saya membantu sebisanya,” kata Musk tahun 2017 lalu.
Sementara Steve Jobs, menurut Gates, adalah tipe yang pandai memotivasi orang lain. CEO Apple sekarang, Tim Cook, mengatakan awalnya dia sungkan bergabung dengan Apple. Tetapi cara Jobs berbicara mampu meyakinkannya bergabung, hingga menjadi CEO Apple.
Musk dan Gates juga kerap berseberangam. Gates pernah mengatakan mobil listrik tidak akan menjadi solusi praktis untuk menggantikan truk dan angkutan logistik jarak jauh. Musk membalas dengan mengatakan Gates tidak tahu apa-apa soal truk listrik. Belakangan, Gates memuji kendaraan listrik Tesla yang berkontribusi positif terhadap perubahan iklim.
Musk juga pernah menyebut imbauan Gates untuk tetap di rumah selama pandemi Covid-19 sebagai ujaran “fasis”. Gates membalas dengan mengatakan Musk tidak terlibat dalam proses pembuatan vaksin sehingga komentarnya tidak dianggap penting.
Sumber : beritasatu.com
