Ini Berbagai Inovasi yang Dilakukan Bupati Klungkung Saat Pandemi

0

pelita.online-Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia sejak medio Maret 2020 telah memukul berbagai sendi kehidupan masyarakat di Tanah Air, tak terkecuali di Kabupaten Klungkung. Kendati begitu Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta berhasil melakukan berbagai inovasi guna membantu kehidupan masyarakatnya pada masa pandemi seperti sekarang.

Hal itu diungkapkan Bupati Nyoman saat menjadi narasumber dalam acara Talk with Alvin dengan tema acara Daya Kompetitif Dinamis Daerah dan Era Globalisasi melalui Aplikasi Video Conference, Rabu (24/2/2021). Terkait penanganan kemiskinan, ia menyebutkan salah satu programnya yang bernama Yowana Gema Santi.

“Yowana Gema Santi merupakan agen perubahan di masing-masing desa yang bertugas untuk mendata ke lapangan dan membedah dimana ada orang miskin, kenapa ada orang miskin dan bagaimana cara memberdayakan untuk mau bekerja” jelas Suwirta, saat dihubungi, Rabu (24/2/21).

Para agen Yowana Gema Santi dibekali ilmu enterpreneur agar termotivasi sehingga diharapkan akan mampu menggugah dan membangkitkan semangat warga miskin untuk bangkit dari keterpurukan.

Program Inovasi lainnya, yakni Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS). Program TOSS memiliki metode yang dapat mengubah sampah menjadi briket menggunakan mesin bio activator, kemudian briket tersebut dapat dijual atau digunakan sendiri.

“Mesin tersebut berdaya tampung 1 ton sampah, lalu diolah menghasilkan 600 kg briket dan dari 600 kg briket tersebut dapat menghasilan listrik setara 400 Kilo Watt (KWh). ” Terang Suwirta.

Pada talkshow virtual tersebut turut hadir Rektor President University, Professor Jony Oktavian Haryanto dan Rektor Universitas Lambung Mangkurat Profesor Dr H Sutarto Hadi, MSi, MSc dan Peneliti Ahli Utama di Pusat Penelitian Ekonomi – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Dr. Maxensius Tri Sambodo PhD.

Atas inovasinya tersebut Bupati Klungkung mendapat apresiasi dari para akademisi, salah satunya dari Rektor President University.

“Melalui program TOSS Klungkung menjadi pelopor pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) skala industri pertama di Indonesia. Saya pun yakin bahwa program tersebut dapat menjadi sumber ekonomi kreatif yang baru karena dapat masyarakat bisa merubah sampah menjadi listrik atau pupuk,” ujar Jony.

Apresiasi juga disampaikan oleh Rektor Universitas Lambung Mangkurat Sutarto Hadi menambahkan inovasi yang baik adalah yang memberikan dampak positif bagi sekitarnya. “Inovasi yang dilakukan ini sangat bagus, apalagi sangat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Dalam situasi dan kondisi seperti ini, sangat penting untuk kita berpikiran maju dan berkembang. Sehingga apa pun kondisinya nanti, kita sudah mempersiapkan dengan matang dalam menghadapinya,” tutupnya.

Sumber: BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY