Inilah Keutamaan Mengikuti Majelis Ilmu Syar’i

0

Pelita.online – Menuntut ilmu dalam Islam hukumnya wajib bagi setiap muslim dan muslimah. Karena ada banyak faedah dan keutamaan dalam menuntut ilmu ini, baik ilmu pengetahuan umum serta ilmu syar’i (agama).

Sejak masa awal Islam, umat Nabi Muhammad sudah melaksanakan ajaran ini dengan penuh khidmat, yang salah satunya tercermin dari sebuah forum yang dikenal sebagai Majelis Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Secara rutin, para shahabat berkumpul di masjid bersama Nabi SAW. Di sana, para shahabat berusaha sebanyak-banyaknya menyerap ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas dari Rasulullah.

Dengan mengikuti majelis atau pertemuan-pertemuan agama semacam ini, ada banyak keutamaan bagi seorang muslim. Menghadiri majelis ilmu syar’i atau taklim yang mengajarkan Al-Qur’an dan sunnah, akan menambah ilmu, keimanan, dan ketakwaannya. Dinukil dari buku ‘The Ideal Muslim’, Dr Muhammad Ali Hasyimi, menguraikan, bahwa di majelis ilmu syar’i nama Allah Ta’ala senantiasa diagungkan. Setiap pembicaraan pun dipenuhi tema keagungan ajaran Islam mengenai tarbiyah (pendidikan), individu, keluarga dan masyarakat. Di samping juga pada akhirnya sanggup menambah amal kebaikannya kelak.

Begitu mulia kedudukan majelis ilmu, hingga Rasulullah menyebutnya akan diikuti pula oleh para malaikat. Tak hanya itu, Nabi SAW bahkan mengistilahkan majelis ilmu sebagai taman-taman surga. Ilmu pengetahuan ibarat sebuah cahaya yang akan menuntun manusia hingga mencapai tujuan penciptaan manusia menurut Islam.

Karena itu, menuntut ilmu, dalam Islam hukumnya wajib. Seperti yang dikatakan dalam sebuah hadis: “Menuntut ilmu wajib atas setiap muslim (baik muslimin ataupun muslimah).” (HR. Ibnu Majah)

Bagi perempuan muslimah, diperintahkan agar mereka memiliki pendidikan yang baik. Salah satu caranya adalah dengan mendatangi majelis ilmu agar ia bisa cara mendidik anak dalam Islam dan cara mendidik yang baik. Bukan hanya itu, terdapat keutamaan mendatangi majelis ilmu bagi perempuan.

Disarikan dari berbagai sumber, berikut keutamaan bagi perempuan yang mengikuti majelis ilmu, terutama ilmu-ilmu syar’i, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Perintah Allah Ta’ala

اقْرَأْ بِاسْمِرَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ {1} خَلَقَالإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ {2} اقْرَأْوَرَبُّكَ اْلأَكْرَمُ {3} الَّذِي عَلَّمَ ابِالْقَلَمِ{4} عَلَّمَ اْلإِنسَانَ مَالَمْ يَعْلَمْ {5}

“Bacalah dengan(menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, bacalah, dan tuhanmu lah yang paling pemurah, yang mengajar(manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahui.” (QS. Al-a’laq : 1-5)

2. Mendapatkan derajat tinggi

Allah Ta’ala berfirman,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al Mujadilah: 11).

Kemudian Rasulullah juga bersabda, “Barang siapa yang kedatangan ajal, sedang ia masih menuntut ilmu, maka ia akan bertemu dengan Allah di mana tidak ada jarak antara dia dan antara para nabi kecualisatu derajat kenabian.” (HR. Thabrani)

3. Sebagai perlindungan diri

Allah Ta’ala berfirman:

وَمَا كَانَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لِيَنفِرُوا۟ كَآفَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَآئِفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوا۟ فِى ٱلدِّينِ وَلِيُنذِرُوا۟ قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوٓا۟ إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ

“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidakpergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalampengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnyaapabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya“.(QS. At-Taubah: 122)

4. Mendapat pahala

Rasulullah SAW. bersabda,

“Belajarlah kalian semua atas ilmu yang kalian inginkan, maka demi Allah tidak akan diberikan pahala kalian sebab mengumpulkan ilmu sehingga kamumengamalkannya“. (HR. Abu Hasan)

5. Menjadi pendidik bagi anak-anaknya

وَلْيَخْشَ الَّذِينَلَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةًضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوااللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا

“Dan hendaklah orang-orang takut kepada Allah, bila seandainya mereka meninggalkananak-anaknya, yang dalam keadaan lemah, yang mereka khawatirkan terhadap(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allahdan mengucapkan perkataan yang benar”. (QS An-Nisa’: 9)

6. Mendapat kebaikan

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ يُرِدِاللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُفِي الدِّينِ

“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan padanya, Allah akan faqihkan ia dalam agama.” (Muttafaq‘alaihi).

7. Dimudahkan jalan menuju surga

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ سَلَكَطَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَاللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَىالجَنَّةِ

“Barang siapa yangmenempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka akan Allah mudahkan jalannyamenuju surga.” (HR. Muslim).

8. Menjadi amal jariyah

Dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapayang mengajak orang lain untuk mengikuti petunjuk, niscaya akan mendapatkanpahala yang sama dengan orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala merekasedikit pun.” (HR Muslim)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Jika anak adam meninggal dunia, maka semua(pahala) amalnya terputus, kecuali (pahala) sedekah jariyah, ilmuyang bermanfaat, anak yang saleh yang selalu memanjatkan doa untuknya.”

9. Memberi manfaat pada orang lain

Allah Ta’ala berfirman:

فَاسْأَلُوا أَهْلَالذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لاتَعْلَمُونَ‪

“Maka, bertanyalahkepada ahli dzikr jika kalian tidak tahu.” (QS. An Nahl (16): 43)

10. Didoakan oleh seluruh penduduk langit dan bumi

Rasulullah Shallallahu‘ alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap-sayapnya karena ridha terhadap penuntut ilmu,sesungguhnya orang yang berilmu akan dimintakan ampun oleh siapa saja yang dilangit, di bumi, ikan-ikan yang di laut, sesungguhnya keutamaan orang berilmu di atas ahli ibadah seumpama keutamaan rembulan di malam purnama dibanding semua bintang. Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi, dan para nabi tidaklah mewariskan dinar dan dirham,mereka mewariskan ilmu, barang siapa yang mengambilnya maka ambillahdengan keuntungan yang banyak.” (HR. Abu Daud).

 

Sumber : Sindonews.com

LEAVE A REPLY