Iran Serukan Hancurkan Israel, Netanyahu Ancam Serang Balik

0

Pelita.online – Perdana Menteri Benjamin Netanyahu membalas tuduhan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang menyebut Israel sebagai terorisme negara dan menyerukan untuk melenyapkan rezim zionis.

Pernyataan itu disampaikan Khamenei melalui akun Twitter menggunakan bahasa Persia, Inggris, dan Arab pada Rabu (20/5).

“Dia harus tahu bahwa rezim mana pun yang mengancam Israel dengan pemusnahan akan mengalami bahaya yang sama,” ucap Netanyahu dalam akun Twitternya menggunakan bahasa Ibrani seperti dilansir dari AFP, Kamis (21/5).

Dalam cuitannya, Khamenei menjelaskan bahwa melenyapkan rezim zionis tak berarti memusnahkan orang Yahudi. Melenyapkan yang ia maksud adalah mengusir preman seperti Netanyahu.

“Menghilangkan rezim zionis tidak berarti memusnahkan orang Yahudi. Kami tidak menentang orang Yahudi,” kata Khamenei.”Ini adalah ‘melenyapkan Israel’,” ucapnya.
Khamenei mengatakan rezim zionis adalah contoh paling nyata dari terorisme negara. Ia juga menyebut bahwa sejak negara Yahudi berdiri, zionis telah bertindak seperti tumor kanker dengan tujuan membantai anak-anak, perempuan, dan laki-laki.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo turut mengecam pernyataan Khamenei. Dalam akun Twitternya, Pompeo menyatakan bahwa pernyataan Khamenei yang anti semitisme atau permusuhan terhadap Yahudi itu sangat menjijikkan dan penuh kebencian.
Menurut dia, Khamenei tak pantas mendapat tempat di Twitter maupun platform media sosial lain. “Amerika Serikat mengutuk pernyataan pemimpin tertinggi Khamenei yang menjijikkan dan penuh kebencian,” ucapnya.

Pompeo diketahui baru saja melakukan kunjungan ke Israel selama delapan jam pekan lalu. Dalam kunjungan itu, Pompeo menuduh Iran menggunakan sumber dayanya untuk memicu teror bahkan ketika rakyatnya tengah menghadapi virus corona yang menjadi wabah paling mematikan di Timur Tengah.

Iran memang musuh bebuyutan Israel dan kerap saling mengancam untuk menyerang.

Beberapa waktu lalu Netanyahu juga kembali menegaskan dukungannya terhadap Donald Trump karena menarik Amerika Serikat keluar dari pakta nuklir dengan Iran. Menurut dia, perjanjian nuklir itu memungkinkan Iran mengancam hidup Israel secara langsung.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY