Jadi Pria Terseksi, John Legend Pernah Alami Perlakuan Rasis

0

Pelita.online – Penyanyi John Legend (40) baru saja dinobatkan sebagai pria terseksi versi majalah People. Merasa bersyukur dengan apresiasi tersebut, Legend justru mengenang masa-masa di mana ia pernah mendapatkan perlakuan rasisme semasa kuliah.

Peraih “EGOT” (Penghargaan Emmy, Grammy, Oscar, dan Tony) ini pernah menjalani pendidikan di University of Pennsylvania dan lulus dengan predikat magna cum laude pada 1999.

Di masa kuliah itu pula Legend bertemu dengan penyanyi Lauren Hill dan memainkan piano untuk lagu “Everything is Everything” pada album “The Miseducation of Lauryn Hill” yang membuatnya memenangkan Grammy for Album of the Year.

Namun, masa kuliah Legend tak selalu menyenangkan. Salah satunya karena perlakuan rasisme yang didapatkannya. Hal itu diceritakan Legend dalam cover story People.

“Aku senang kuliah di Penn, tapi terkadang melihat hal-hal yang terjadi di media sosial saat ini mengingatkanku pada hal-hal yang pernah terjadi semasa kuliah.”

“Orang-orang memperlakukanmu seolah kamu tidak layak berada di sana, atau menanyakan kartu identitasmu namun tidak pada anak-anak kulit putih,” kata pelantun Ll of Me itu.

Legend ingat betul bagaimana kegiatan harian sederhana bisa menjadi masalah baginya hanya karena warna kulit.

Misalnya, ketika salah satu dari mereka meminta Legend membuktikan bahwa mobil yang dikendarainya benar-benar miliknya. Polisi dan beberapa orang kulit putih lainnya kerap menanyakan hal itu.

Menurut Legend, apa yang dialaminya 20 tahun lalu benar-benar dialami oleh banyak sekali anak kulit hitam.

“Hal paling mengerikan adalah ketika polisi memanggilmu dan kamu tak pernah tahu eskalasi seperti apa yang akan terjadi,” katanya.

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY