Jambi Dilanda Longsor dan Banjir, Ribuan Warga Mengungsi

0
Sejumlah pelajar SD 170 Kota Jambi menggunakan perahu melintasi jalan dan halaman rumah panggung yang tergenang air luapan Sungai Batanghari di Jelmu, Pelayangan, Jambi, Kamis (24/3). Sejumlah pelajar dan warga yang tinggal di beberapa kawasan rawan banjir di kota itu terpaksa beradaptasi menggunakan perahu untuk beraktivitas di luar rumah selama musim banjir luapan Sungai Batanghari yang biasa terjadi antara 3-4 kali setiap tahun. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/ama/16.

Pelita.online – Sejumlah kabupaten di Provinsi Jambi dilanda longsor dan banjir menyusul hujan lebat yang mengguyur provinsi itu sejak akhir pekan lalu. Dua unit rumah warga di Parit 6, Dusun Jaya Abadi, Desa Mendahara Tengah, Kecamatan Mendahara, Kabupaten Tanjungjabung Timur (Tanjabtim) rusak total akibat longsor.

Sebanyak delapan orang warga penghuni kedua rumah tersebut hingga Senin (23/11/2020) masih mengungsi. Kerugian akibat longsor tersebut diperkirakan mencapai Rp 500 juta. Namun tidak ada korban jiwa akibat longsor tersebut.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanjabtim, Indra S Gunawan di Muarasabak, Tanjabtim, Provinsi Jambi, Senin menjelaskan, pihaknya sudah menerjunkan tim reaksi cepat BPBD Tanjabtim ke Desa Mendahara Tengah untuk membantu korban longsor.

“Delapan jiwa dari dua kepala keluarga (KK) korban longsor sudah dievakuasi ke rumah warga terdekat yang aman dari longsor. Bantuan pangan juga sudah kami kirimkan. Petugas masih siaga di Desa Mendahara Tengah mengantisipasi longsor susulan,”ujarnya.

Dijelaskan, longsor yang melanda Parit 6, Dusun Mendahara Tengah, Desa Mendahara, Tanjabtim terjadi akibat hujan deras yang terjadi sejak Sabtu (21/11/2020). Hujan lebat membuat tanah di permukiman warga yang berada bantaran sungai longsor dan dua unit rumah warga rusak terseret longsor, Minggu (22/11/2020) subuh.

Banjir
Sementara itu Kepala BPBD Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, Trobroni Yusuf mengatakan, sedikitnya 1.005 orang dari 335 keluarga di beberapa desa, Kecamatan Mukomuko, Bungo hingga Senin, masih mengungsi menyusul banjir yang melanda kecamatan tersebut.

“Banjir yang menggenangi rumah warga hingga ketinggian setengah meter membuat warga tidak bisa bertahan di rumah mereka. Warga masih mengungsi di rumah-rumah keluarga mereka dan di tenda-tenda pengungsian menunggu banjir surut. Kami sudah mengirim bantuan pangan untuk pengungsi,”katanya.

Dijelaskan, banjir yang melanda 10 desa di tiga kecamatan di Bungo hingga Senin disebabkan hujan lebat yang mengguyur daerah itu sejak Sabtu – Minggu. Hujan lebat menyebabkan beberap sungai di daerah itu meluap dan menggenangi rumah warga.

Menurut Tobroni Yusuf, rumah warga yang paling banyak terendam banjir di daerah itu terdapat di Desa Dusun Bedaro, Kecamatan Muko-muko, yakni sekitar 285 unit. Kemudian riumah warga yang terendam banjir di Desa Rantau Duku, Kecamatan Rantau Pandan sebanyak 30 unit dan di Desa Baru Pusat Jalo, Kecamatan Muko-muko sebanyak 20 unit.

Secara terpisah, Camat Tabir Ilir, Kabupaten Merangin, Jambi, Muhammad Yunus di Merangin, Senin mengatakan, ratusan rumah warga di beberapa desa, Kecamatan Tabir Ilir, Merangin masih tergenang banjir. Rumah warga yang terendam banjir tersebut terdapat di Desa Rantau Limau Manis, Ulak Makam, Lubuk Bumbun dan Lubuk Napal.

“Kendati banjir mengenangi rumah warga, mereka belum ada yang mengungsi. Warga masih bertahan menunggu banjir akibat luapan sungai surut. Namun kami meminta warga siap-siap menmgungsi jika banjir terus naik,”katanya.

Dijelaskan, banjir yang melanda Kecamatan Tabir Ilir, Merangin terjadi mulai Senin subuh. Banjir disebabkan meluapnga Sungai Batangtabir menyusul hujan lebat yang melanda daerah itu sejak Sabtu – Minggu sore.

Selain Merangin, Kabupaten Kerinci, Jambi juga dilanda banjir akibat luapan Sungai Batangmerao. Sedikitnya 100 unit rumah warga di lima desa, Kecamatan Depati Tujuh terendam banjir hingga Senin. Namun korban banjir di daerah itu belum ada yang mengungsi.

Kepala BPBD Kerinci, Darifus didampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kerinci, Armanto di Kerinci mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan TRC BPBD Kerinci ke desa-desa yang dilanda banjir. Petugas BPBD Kerinci menyiapkan lokasi-lokasi pengungsian untuk warga mengantisipasi meningkatnya luapan Sungai Batangmerao.

“Kami juga masih menunggu laporan mengenai jumlah warga yang terdampak banjir dari desa-desa yang terendam banjir. Laporan yang sudah kami terima berasal dari Desa Ladeh, Lubuk Suli dan Desa Kubang. Bantuan pangan dan logistik sudah kami salurkan ke tiga desa tersebut,”katanya.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY