Jelang Pembelajaran Tatap Muka, Pemkot Bogor Dukung Larangan Mudik

0
Guru menerangkan pelajaran kepada siswa saat mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SD N Simbangdesa 1, Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (9/3/2021). Pemerintah setempat mulai memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sejumlah sekolah di wilayah zona hijau COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan ketat setelah beberapa bulan yang lalu menerapkan belajar daring di rumah. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/hp.

Pelita.online – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mendukung penuh kebijakan larangan mudik pada momentum Hari Raya Idulfitri tahun 2021 ini. Hal itu sejalan dengan akan diberlakukannya penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) Juli 2021.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan, Pemkot Bogor mendukung setiap kebijakan pemerintah pusat, termasuk larangan mudik khusus aparatur sipil negara (ASN). Apalagi, Pemerintah pusat melalui kebijakan Presiden sudah menetapkan cuti bersama hanya satu hari.

“Kenapa kami dukung? Karena kami punya target besar, kami tidak ingin ada lonjakan kasus (Covid-19) baru setelah Lebaran. Sehingga bisa menggagalkan upaya kita untuk menggelar pembelajaran tatap muka di Juli nanti,” tegas Dedie, Jumat (16/4/2021).

Target besar itu, yakni PTM, akan mengamankan para siswa untuk bisa mulai masuk sekolah dengan aman. Jika terjadi lonjakan kasus akibat euforia mudik pra maupun pascalebaran nanti, maka bisa saja rencana PTM itu gagal direalisasikan.

“Semuanya bisa merusak rencana yang sudah kita canangkan tadi. Makanya kami ingin masyarakat ini paham, bahwasanya larangan mudik ini untuk menekan semaksimal mungkin adanya potensi lonjakan kasus baru pascalibur Lebaran,” terang Dedie.

Pemkot Bogor kata Dedie, akan tetap memastikan mobilitas masyarakat bisa terkendali. Tentu dengan dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi. Kalaupun diminta untuk kembali melakukan penyekatan, Dedie nyatakan Kota Bogor siap.

“Kami siap saja, tapi saya yakin masyarakat juga sudah paham dan sadar sehingga penyekatan – penyekatan itu tidak perlu dilakukan,” ungkapnya.

Menurut Dedie, memang momentum ini salah satu ujian besar yang harus dihadapi pemerintah. Apalagi, saat ini pemerintah sudah melakukan vaksinasi kepada sebagian masyarakat. Jangan sampai lonjakan kasus akan menyia-nyiakan usaha yang sudah dilakukan selama ini.

“Jangan sampai Kota Bogor yang saat ini statusnya zona oranye, kembali ke zona merah. Nanti yang lain bulan Juli bisa sekolah tatap muka, kita tidak bisa karena status kita zona merah. Jangan sampai,” harapnya.

“Pengecualian tentu ada, kalau memang logis dan mendesak tentunya akan kami pertimbangkan,” sahutnya.

Terakhir kata Dedie, untuk mudik lokal yakni di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) masih dipersilakan. Karena menurutnya, Jabodetabek sudah menjadi satu area pandemi bersama.

“Jadi satu rumah, tidak ada istilah mudik di Jabodetabek. Tapi lebih kepada mobilitas warga,” kata Dedie.

Sumber: BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY