Jerry Sambuaga: Teknologi Perluas Kesempatan Milenial Berkiprah di Masyarakat

0

Pelita.online – Usia muda tidak lagi menjadi penghalang bagi generasi Z (Gen Z) atau generasi milenial untuk berkiprah di segala bidang kehidupan. Kemajuan teknologi memperluas kesempatan kaum milenial berkontribusi pada masyarakat.

Demikian disampaikan Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga saat didaulat menjadi pembicara webinar pemuda-pemudi Nusa Utara, yang digelar secara virtual, pekan lalu. Hadir juga di acara tersebut Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw, Ketua DPRD Sulawesi Utara Andrei Angow, serta ketua Pemuda Nusa Utara Hendrik Monossoh.

Wamendag menilai, kini GenZ memainkan peran yang penting bagi pembangunan Sulawesi Utara. Menurutnya, saat ini usia muda sudah tidak lagi menghalangi seseorang untuk berkiprah di semua bidang. Berkat kemajuan teknologi siapa saja bisa memberikan kontribusi bagi masyarakat. Oleh karena itu, Wamendag mengharapkan Pemuda Nusa Utara mengasah diri dan memberikan kontribusi terbaik bagi Sulawesi Utara khususnya, dan Indonesia pada umumnya.

Jerry juga memotivasi agar Gen Z Nusa Utara mempunyai literasi digital sehingga bisa memanfaatkannya untuk menjadi lebih kompetitif. “Revolusi Industri 4.0 adalah kenyataan saat ini. Jangan sampai kita ketinggalan zaman. Apalagi Gen Z kan native secara teknologi digital. Jadi punya literasi digital adalah kepastian,” katanya.

Menurut Wamendag, yang disebut sebagai literasi digital bukan hanya punya kemampuan mencerna berita atau informasi yang tersaji secara digital, tetapi lebih jauh memahami dan menguasai teknologi digital itu sendiri. Baginya, banyak aspek dari teknologi digital dan penerapannya yang seharusnya menjadi kemampuan wajib generasi Z. Semua itu harus diarahkan dalam peningkatan kapasitas pribadi maupun masyarakat agar memberikan manfaat yang nyata.

“Teknologi digital ini telah memberikan kemudahan di segala bidang. Tetapi tentu saja kita harus menyikapinya dengan bijak. Jangan hanya sebagai konsumen terus. Kita justru harus menggunakannya untuk meningkatkan produktivitas dan competitiveness,” imbuh Jerry.

Jerry menekankan bahwa Revolusi Industri 4.0 telah mengubah lanskap ekonomi, politik, dan sosial masyarakat. Ini mengakibatkan perubahan-perubahan pula dalam ketersediaan lapangan pekerjaan dan cara-cara orang berbisnis. Bahkan di tingkat pemerintahan, pola-pola e-government akan makin menjadi arus utama.

Wamendag mengingatkan bahwa dalam Revolusi Industri 4.0 ada integrasi yang luar biasa dari teknologi ke dalam kehidupan masyarakat. Kalau pada Revolusi industri pertama hingga ketiga manusia menguasai teknologi, ke depan, interaksi manusia dengan teknologi ini sudah makin sulit dipisahkan.

“Kalau tidak mempersiapkan diri, justru kita akan dikuasai teknologi. Artinya, diatur melalui teknologi maju yang dipunyai orang lain, atau justru tergusur oleh teknologi itu sendiri,” jelasnya.

“Sekarang kita lihat bahwa pekerjaan-pekerjaan yang low-skilled (kurang memerlukan keterampilan) sudah makin digantikan mesin dan robot. Ke depan infiltrasi robot dalam pekerjaan manusia akan makin luas dan intensif. Nah inilah yang harus diantisipasi oleh Gen Z. Jangan sampai kalah bersaing, apalagi kalah bersaing dengan mesin dan robot,” sambungnya.

Wamendag mengingatkan, meskipun kemajuan teknologi memberikan tantangan berat, tetapi seiring dengan itu membuka peluang. “Yang harus dilakukan meningkatkan kapasitas diri dengan keterampilan dan kecerdasan IT yang kuat. Sekarang kita bisa belajar dari mana saja. Internet menyediakan semua pengetahuan. Asal kita mau belajar dan berorientasi pada kapasitas diri, semua orang bisa. Tidak peduli ia tinggal di mana, bahkan usianya berapa,” tandas Jerry.

 

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY