Pelita.online – Pesawat-pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara menargetkan militer Hamas di Jalur Gaza. Serangan itu merupakan respons tembakan rudal yang diluncurkan Hamas dari wilayah Palestina yang diblokade Israel.
Militer Israel mengklaim serangan udara yang dilancarkan, Jumat (23/10/2020) pagi waktu setempat menghancurkan “lokasi pembuatan senjata dan infrastruktur bawah tanah” milik Hamas yang sudah menguasai wilayah itu sejak 2007.
Hamas melaporkan tidak ada korban jiwa maupun luka dalam serangan udara terbaru Israel di kamp pengungsi Nuseirat dan kota Khan Yunis di selatan.
Sebelumnya, Hamas membenarkan mereka melancarkan serangan rudal ke Israel pada Kamis (22/10/2020) malam waktu setempat. Insiden itu tidak menimbulkan korban atau kerusakan berarti di kubu Israel.
Satu rudal kiriman Hamas berhasil dicegat oleh pertahanan udara Israel (Iron Dome), sedangkan satu rudal lainnya menghantam tanah terbuka, demikian kata tentara pertahanan Israel (IDF) dikutip dari AFP, Jumat (23/10/2020).
Intensitas serangan rudal dari Gaza yang diduga dilakukan Hamas meningkat setelah IDF mengumumkan telah menemukan terowongan baru yang masuk ke wilayah Israel sejauh puluhan meter dari Gaza.
Keesokan harinya, IDF mengatakan terowongan itu dibangun oleh milisi Hamas untuk menyusup ke wilayah Israel.
Sejak 2014, pihak berwenang Israel telah menemukan lsekitar 20 terowongan yang berasal dari Gaza, kata juru bicara militer Jonathan Conricus.
Israel tiga kali berperang dengan Hamas
Israel telah tiga kali beperang dengan Hamas sejak kelompok Islamis itu mengusir loyalis presiden Palestina Mahmud Abbas dari wilayah Gaza pada tahun 2007 yang memicu banyak gejolak lebih kecil.
Gencatan senjata informal yang ditengahi oleh Mesir dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dengan dukungan finansial dari Qatar yang kaya gas, telah berlaku sejak akhir 2018.
Namun, kesepakatan itu dilanggar oleh Israel dan Hamas dalam sejumlah kesempatan.
Sumber : iNews.id
