Kadin: Kinerja Sektor Kelautan dan Perikanan Diprediksi Meningkat pada 2021

0
Pekerja memindahkan ikan tongkol saat bongkar muat di pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Rabu (24/2). Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Maritim Dan Perikanan Tangkap Indonesia (Aspitindo) Tribuana mengatakan, Indonesia memiliki potensi ikan tangkap mencapai 130 juta ton atau setara dengan Rp 2.500 triliun hingga Rp 3.000 triliun per tahun. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/pd/16

pelita.online-Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia optimistis sektor usaha kelautan dan perikanan masih dapat bertumbuh dan tetap menjadi salah satu ujung tombak utama meski dipengaruhi dinamika perekonomian nasional dan dunia, juga terimbas pandemi Covid-19.

“Sebenarnya, pada 2020 geliat pasar menurun, sehingga ikut menurunkan daya beli. Walau begitu sektor ini masih mampu bertahan,” kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto di Jakarta, Kamis (14/1/2021).

Kadin mencatat, pada 2020 ekspor produk perikanan year on year (YoY) naik lebih dari 7% dibandingkan 2019 dan mampu menekan impor produk sektor ini sebesar lebih dari 12% dibandingkan pada tahun sebelumnya. Dengan demikian, neraca produk perikanan naik lebih dari 9% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini menunjukkan kekuatan pada sektor kelautan dan perikanan Indonesia dalam mendongkrak perekonomian nasional di masa sulit akibat dari pandemi COVID-19 yang melanda pada 2020.

Menurut Yugi, vaksin Covid-19 yang mulai didistribusikan di Indonesia membawa angin segar bagi pemulihan perekonomian dan iklim dunia usaha, tanpa terkecuali bagi sektor kelautan dan perikanan.

“Tentunya, itu membawa harapan bagi kami, para pelaku usaha. Sekarang momentum terbaik untuk memacu produk dari sektor perikanan, tidak hanya untuk optimalisasi pasar domestik, tetapi juga pasar internasional yang lebih luas,” kata Yugi.

Menurutnya, perubahan tren saat ini semakin menguntungkan dengan peningkatan penggunaan teknologi yang semakin mendekatkan rantai suplai produk perikanan kepada pasar. Hal ini dapat meningkatkan pendapatan dari sektor kelautan dan perikanan serta peningkatan permintaan akan produk siap olah seperti produk dalam kemasan dan ikan beku.

“Semakin banyaknya permintaan maka semakin banyak juga tantangan yang akan dihadapi dan harus menjadi perhatian bersama. Beberapa hal yang menjadi perhatian adalah negara-negara tujuan ekspor produk perikanan Indonesia mengetatkan persyaratan keamanan pangan yang akan masuk, beberapa di antaranya adalah penerapan prinsip keberlanjutan dan ketertelusuran,” tutur Yugi.

Dikatakan, Indonesia juga saat ini perlu fokus terhadap upaya-upaya peningkatan produksi, terutama pada sektor perikanan. Setidaknya, kata dia, ada tiga fokus utama, yaitu perikanan tangkap, budidaya, dan hasil olahan.

Menurut Yugi, untuk tiga fokus utama itu dibutuhkan inovasi teknologi dan strategi pemasaran yang baik dalam pengelolaan hasil produksi sektor perikanan. Dengan demikian, ada lima komoditas yang dapat digenjot produksinya, yaitu udang, tuna, dan cakalang sebagai produk unggulan serta rajungan, kepiting, cumi-cumi, sotong, gurita, dan rumput laut sebagai produk potensial lainnya.

“Harapannya, pada 2021 ini pemerintah dapat ikut meningkatkan promosi ekspor produk perikanan Indonesia, terutama pada lima komoditas ini, dengan memperhatikan tiga fokus utama yang dijadikan dasar pengembangan produk perikanan ini,” kata dia.

Menurut Yugi, pasar domestik Indonesia yang besar dan meningkatnya permintaan pasar luar negeri menjadikan 2021 sebagai tahun yang penuh tantangan dan harapan besar sebagai tahun pembuktian Indonesia sebagai negara besar dengan potensi hasil laut yang melimpah.

Dia memaparkan, sekarang ini diperlukan persiapan yang matang dalam usaha meningkatkan produk perikanan, seperti pada penyusunan kebijakan-kebijakan yang dapat mengakomodasi pihak swasta dan prorakyat.

“Perlu aksi nyata yang bergerak dinamis dalam mengikuti tren pasar baik domestik dan luar negeri, serta meningkatkan kerjasama hubungan baik antara pemerintah dan swasta yang didukung oleh masyarakat,” kata Yugi.

Sumber: BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY