KBRI Beirut Harus Jemput WNI di Lebanon untuk Ikut Pemungutan Suara

0
KBRI Beirut, Pemungutan Suara Foto: Dok. KBRI Beirut

Pelita.Online– Pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2019 di Lebanon telah dilakukan pada Minggu (14/4) di KBRI Beirut. Pemungutan suara pun berlangsung aman, tertib, dan meriah.

Duta Besar LBBP RI di Beirut, Hajriyanto Y. Thohari, mengatakan dalam pemungutan suara kali ini pihaknya harus melakukan penjemputan WNI dengan bus dan mobil kedutaan ke beberapa titik di Kota Beirut. Hal ini dikarenakan akses ke KBRI tidak mudah.

“Hal ini harus dilakukan mengingat akses ke KBRI tidak mudah. Di samping karena KBRI Beirut berada di kawasan Baabda yang agak teralienasi dari pusat kota Beirut, juga untuk sampai ke sana harus melalui beberapa check point pos keamanan polisi dan militer yang ketat,” kata Hajriyanto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (16/1).

“Pasalnya, gedung KBRI berada di area Ring 1 keamanan karena berdekatan dengan Istana yang sekaligus kediaman Presiden Lebanon Jenderal Michel Aoun. Tak heran jika untuk melawati setiap check point orang harus menjawab beberapa pertanyaan terlebih dahulu dengan kemungkinan permintaan menunjukkan bukti-bukti otentik seperti undangan,” tuturnya.

Sesuai dengan data pemilih yang dimiliki PPLN Beirut, jumlah pemilih yang terdaftar dalam DPT sebanyak 188 orang. Namun 10 orang di antaranya telah meminta surat pindah memilih, sehingga total yang terdaftar dalam DPT sebanyak 178. Selain itu terdapat 6 orang pemilih tambahan (menggunakan formulir A5) dan 19 orang pemilih khusus.

“Pada saat TPS ditutup pada pukul 18.00 waktu Beirut, berdasarkan hitungan KPPSLN, jumlah WNI yang terdaftar dalam DPT yang menggunakan hak suaranya adalah sebanyak 151 orang atau 85 persen. Sementara itu, jumlah surat suara yang tepakai adalah sebanyak 176 surat suara atau 92 persen dari keseluruhan surat suara yang berjumlah 192 surat suara,” jelasnya.

KBRI Beirut, Pemungutan Suara Foto: Dok. KBRI Beirut

Dengan demikian, pesentase partisipasi WNI di Lebanon dalam Pemilu 2019 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan Pemilu 2014 lalu. Dalam Pemilu 2014, presentase partisipasi WNI di Lebanon mencapai 78 persen.

Usai pemungutan suara, KBRI Lebanon menyediakan makan siang khas Indonesia, yaitu nasi rendang. Pihak KBRI juga menggelar bazar kuliner Indonesia, seperti bakso, tempe, martabak, dan makanan khas Indonesia lainnya. Makanan itu disediakan oleh para anggota Dharma Wanita dan para mahasiswa Indonesia di Lebanon.

“Mereka juga dihibur dengan belanja pernik-pernik khas Indonesia dan juga karaoke. Singkatnya, pemilu di Luar Negeri benar-benar menjadi ajang silaturahim dan kerukunan Warga Negara Indonesia yang sedang berada jauh dari Tanah Air,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui, jumlah WNI yang menetap di Beirut sebanyak 1.700 orang, yang 1.310 orang di antaranya adalah prajurit TNI yang sedang bertugas di Lebanon sebagai Kontingen Garuda (KONGA) XXVIII-K/UNIFIL 2019.

“Meskipun tidak ikut memilih, banyak prajurit TNI yang ikut bergembira dengan hadir di KBRI bersama para pemilih untuk mengobati rasa rindu pada keluarga dengan bertemu masyarakat Indonesia lainnya,” pungkasnya.

Kumparan.com

LEAVE A REPLY