Kemlu Kumpulkan Indonesianis dari 43 Negara, Ajak Berkontribusi ke RI

0

Pelita.online – Badan Pengkajian Pengembangan Kebijakan (BPPK) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menggelar kongres The World Indonesianist Congress atau Kongres Indonesianis se-Dunia di Yogyakarta. Kongres ini dibuka langsung oleh Wakil Menteri Luar Negeri, Abdurrahman Mochammad Fachir.

Kongres ini mengangkat tema ‘Building a Better Future of Indonesia: Toward a Tolerant, Vibrant and Creative Society.

Sebanyak 400 peserta mengikuti kongres ini yang terdiri Indonesianis, serta tamu undangan dari berbagai institusi dan universitas di Indonesia. Indonesianis ini berasal dari 43 negara antara lain Amerika Serikat, Australia, Gambia, Jerman, Myanmar, Rusia, RRT, TImor Lester, hingga Yordania.

Abdurahmman menerangkan, Indonesianis adalah kalangan dari intelektual, akademisi, dan peneliti asing yang memiliki minat khusus terhadap Indonesia. Dia juga menyampaikan ada tiga bidang di mana Indonesianis dapat berkontribusi terhadap RI.

“Pertama, dalam memperkuat identitas Indonesia sebagai bangsa intelektual. Kedua, dalam memperkuat human capital Indonesia. Ketiga, Indonesianis dapat berkontribusi terhadap transformasi ekonomi Indonesia,” kata Abdurahmman dalam keterangannya, Selasa (15/10/2019).

Kongres ini sendiri digelar pada tanggal 14-16 Oktober 2019). Kegiatan ini bekerja sama dengan Universitas Negeri Yogyakarta, Kementerian Pariwisata, Kemenristek, UGM, ISI Yogyakarta, dan Pemda DIY.

Sementara itu, Kepala BPPK Kemlu, Siswo Pramono menuturkan, kongres Indonesianis ini dilaksanakan dalam bentuk sesi pleno yang membahas empat topik berbeda, di antaranya penguatan demokrasi, mempromosikan komunitas yang harmonis di Indonesia, mendorong dan menciptakan kreativitas di era 4.0, dan memelihara dan mempromosikan budaya Indonesia dalam menghadapi globalisasi.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamenku Buwono X dalam sambutan yang dibacakan Kepala Bidang Ketahanan Sosial, Budaya, dan Ekonomi, Bakesbangpol DIY, menyampaikan rasa terima kasih karena kongres digelar di Yogya. Sri Sultan berharap kongres Indonesianis ini bisa menjadi wadah komunikasi dalam menambah pengetahuan dan menyampaikan perkembangan tentang Indonesia.

Indonesianis yang hadir di kongres antara lain Dr. Michael Vatikiotis (Center for Humanitarian Dialogue), Bernard Adeney-Risakotta, Corrigan Shawn (Indonesia In-depth Podcast), Prof Karel A Steenbrink (Utrecht University-Belanda), Prof Philip Buckley (University of McGill – Kanada), dan Assoc Prof Reevany Bustami (University Sains Malaysia). Sementara itu, pembicara asal Indonesia yang hadir untuk sesi pleno Selasa (15/10) yakni Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo (Gubernur Lemhanas), Dr Siswo Pramono (Kepala BPPK Kemenlu RI), Prof Dr Azyumadi Azra (VIN Syarif Hidayatullah), Dr Siti Ruhaini Dzuhayatin (Staf Khusus Presiden tentang Isu Keagamaan Internasional), M Fajrin Rasyid (Co-Founder & Presiden Bukalapak), Luwi Saluadji Purbodiningrat (KADIN Indonesia), Muhammad Yuanda Zara (Universitas Negeri Yogykarta), Ade Putri Paramadita (pakar kuliner),

 

Sumber : Detik.com

LEAVE A REPLY