Kemtan Dorong Budidaya Serai Wangi di Jateng

0

Pelita.online – Tim Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah pada Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kemtan) melakukan pengembangan komoditas serai wangi seluas 10 hektare (ha) di Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Masing-masing di Kabupaten Brebes seluas 5 ha dan Kabupaten Kendal seluas 5 ha. Pengembangan ini mendapat dukungan dari APBN Tahun Anggaran 2020.

Kementan menyebutkan, luas lahan budidaya serai wangi di Jateng mencapai 278,45 ha yang tersebar di Kabupaten Semarang, Cilacap, Purbalingga, Brebes, Batang, Boyolali dan Kendal. Total jumlah produksinya mencapai 23,812 ton minyak per tahun.

Berdasarkan data Ditjen Perkebunan, khusus di Kabupetan Brebes yang merupakan sentra komoditas nilam dan serai wangi tercatat luas areal dan produksi nilam perkebunan rakyat mencapai 47,70 ha dengan Produksi 1.097 ton daun kering, sedangkan serai wangi luasnya mencapai 69,60 ha dengan produksi 68.40 ton daun kering.

Disebutkan, Desa Pamulihan dan Wilahar di Kecamatan Larangan merupakan wilayah yang merupakan sentra tanaman serai wangi, dengan CPCL kelompok Tani Tani Maju dan Watu Geni. Kelompok tani ini pernah beranggotakan sekitar 50 orang, namun kini menyusut dan tersisa hanya beberapa orang saja.

Direktur Utama Solidaritas Perempuan untuk Perempuan dan Hak Asasi Manusia (Spek-Ham), Rahayu Purwaningsih mengatakan, turunnya minat tersebut disebabkan adanya sejumlah tantangan. Kendati begitu menurutnya semangat pekebun untuk terus mengembangkan serai wangi tetap tinggi.

Untuk itulah menurut Rahayu, Spek-Ham lembaga yang salah satunya fokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk pengentasan kemiskinan melalui pengelolaan potensi lokal, tergerak untuk menjalin mitra dengan kelompok tani tersebut dengan menggelar program pelatihan.

“Melalui Spek-Ham ini petani serai wangi di Brebes dapat mengikuti pelatihan dan pemberdayaan untuk mengembangkan hasil olahan minyak serai wangi sehingga memiliki nilai jual lebih,” kata Rahayu Purwaningsih dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (6/10/2020).

Saat ini hasil olahan serai wangi di Brebes berupa sabun, karbol, pewangi ruangan dan produk turunan dari minyak serai wangi lainnya.

Spek-Ham menggandeng Dinas Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbang) Kabupetan Brebes, terutama dalam pelatihan produk hilir/turunan serei wangi seperti, sabun mandi sereh wangi di Kecamatan Larangan. Kegiatan berlanjut pada pelatihan produk hilir/turunan sereh wangi yaitu karbol sereh wangi untuk pembersih lantai.

Menurut Rahayu Purwaningsih, keterlibatan Spek-Ham diharapkan kedepannya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat/petani agar lebih kreatif dalam mengolah hasil panen untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Harapan petani serai wangi kedepannya menginginkan agar harga minyak sereh wangi dapat stabil tidak seperti sekarang ini, mudah dalam pemasaran, dan mengharapkan dukungan dari Pemerintah pusat melalui APBN dan Dinas terkait terkait lainnya dalam bentuk bantuan sarana pertanian/alat-alat pertanian salah satu contohnya pompa air untuk perawatan sereh wangi di saat musim kemarau,” urainya.

Selain itu dikatakan, perlunya pemasaran untuk produk yang telah dihasilkan sehingga produk tak hanya dijual lewat kalangan terbatas, tapi bisa menjangkau pasar lebih luas. “Untuk itu diharapkan kedepannya Pemerintah dapat lebih mensupport produk-produk hasil turunan serai wangi,” harapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes, Yulia Hendrawati menuturkan bahwa, salah satu peran dinas kabupaten antara lain melakukan pendampingan dan pembinaan budidaya serta pasca panen serei wangi. Selain itu dinas juga turut mempromosikan produk melalui pameran dan memfasilitasi Alsin untuk budidaya.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY