Kenapa Pangeran Philip Tidak Dipanggil Raja?

0
TOPSHOT - A spread shows the front pages of British newspapers reporting on the death of Britain's Prince Philip, Duke of Edinburgh, is pictured in Brighton, south England on April 10, 2021. - Britain's famously partisan press were unusually united Saturday, as they led tributes to Prince Philip, husband of Queen Elizabeth II, the day after his death at the age of 99. (Photo by Glyn KIRK / AFP)

Pelita.online – Pangeran Philip telah melewati tujuh dekade dalam bayang-bayang istrinya, Ratu Inggris Elizabeth II.

Dia bisa dikatakan sebagai “suami paling terkenal” di dunia hingga mangkat pada usia 99 tahun Jumat (9/4/2021) lalu.

Pangeran Philip adalah suami ratu yang tidak pernah menjadi atau dipanggil raja.

Alasan paling utama, dia memang tidak pernah masuk daftar pewaris takhta Kerajaan Inggris. Pengganti Ratu Elizabeth nanti adalah putra mahkota Pangeran Charles, berikutnya adalah Pangeran William, dan setelah itu Pangeran George.

Di Inggris, seorang perempuan yang menjadi istri raja bisa memakai gelar seremonial “ratu”. Namun, pria yang menikahi penguasa kerajaan tidak bisa dipanggil “raja”.

Dengan kata lain, “raja” adalah penguasa tertinggi laki-laki dalam kerajaan, bukan dari luar kerajaan.

Bahkan, pada 1950-an terungkap Pangeran Philip tidak boleh meneruskan nama keluarganya, Mountbatten, kepada putra-putrinya sendiri.

Hal itu menjadi sumber masalah di keluarga kerajaan meskipun tidak berakibat buruk.

“Saya adalah satu-satunya pria di negeri ini yang tidak diperbolehkan meneruskan nama saya ke anak-anak sendiri!” keluhnya ketika Ratu Elizabeth II mulai mendapat desakan untuk tetap memakai nama keluarga kerajaan, Windsor, di belakang nama anak-anaknya.

“Saya ini tidak lebih seperti amuba saja!” kata Pangeran Philip.

Pada akhirnya, masalah itu dipecahkan oleh sang ratu. Anak-anak mereka memakai nama keluarga gabungan, Mountbatten-Windsor.

Namun, nama keluarga ini juga jarang dipakai karena anggota keluarga kerajaan kerap hanya dipanggil nama depan saja. Lagipula, gelar kerajaan yang menjadi embel-embel di belakang sudah cukup panjang.

Misalnya Charles, Pangeran Wales, atau William, Adipati Cambridge.

Pasangan itu dikaruniai empat anak: Pangeran Charles, 72, Putri Anne, 70, Pangeran Andrew, 61, dan Pangeran Edward, 57.

Pangeran Philip berdarah bangsawan campuran Yunani dan Denmark. Ia hijarh ke Inggris bersama ibunya waktu kecil dan kemudian bergabung dengan Angkatan Laut.

Selama menjalankan tugas kerajaan hingga pensiun pada 2017, Pangeran Philip yang fasih bahasa Prancis dan Jerman telah melakukan kunjungan resmi ke 143 negara dan menghadiri lebih dari 22.000 pertemuan resmi.

Dia juga diangkat sebagai penasihat atau presiden oleh sekitar 780 organisasi.

Sumber: beritasatu.com

LEAVE A REPLY