Komisi Pertahanan DPR Sebut LGBT di Kalangan TNI Bukan Hal Baru

0

Pelita.online – Anggota Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat TB. Hasanuddin mengatakan kabar adanya personel TNI/Polri yang LGBT bukan hal baru. Menurut dia fenomena ini sudah lama terjadi, namun tidak seheboh sekarang.

Politikus PDIP itu menuturkan fenomena LGBT merupakan kenyataan yang ada di dalam masyarakat dan terus menjadi polemik serta perbincangan publik. Isu LGBT ini pun menjadi sensitif di kalangan TNI. “Harus dicarikan solusi sebaik-baiknya. Ini merupakan tugas dan tanggung jawab para pimpinan TNI,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat, 16 Oktober 2020.

Menurut Hasanuddin, tugas pokok dan fungsi TNI memang menuntut kerja sama kelompok serta dibutuhkan ikatan dan jiwa korsa yang tinggi. Terutama ketika kelompok-kelompok itu bertugas di daerah khusus seperti daerah terpencil, di tenda, di hutan, di pesawat, di kapal tempur, bahkan di kapal selam yang membutuhkan homogenitas sifat dan karakter dalam rangka menjaga kohesi dan kebersamaan dalam melaksanakan tugasnya.

“Saya tidak bisa membayangkan kalau kemudian di kelompok kecil itu muncul LGBT yang dapat mengganggu homogenitas. Jadi sesungguhnya LGBT tidak cocok dan terlarang di lingkungan TNI,” tuturnya.

Ia menjelaskan, di beberapa negara seperti Perancis misalnya, menerapkan aturan sangat ketat terhadap kaum LGBT dan tidak diterima di lingkungan angkatan perangnya. “Setahu saya di TNI pun sama, saat seleksi awal sangat mendapat perhatian serius,” ucap anggota Komisi I DPR ini.

Kabar adanya kelompok LGBT di TNI muncul dari pernyataan Ketua Kamar Militer Mahkamah Agung Mayor Jenderal (Purnawirawan) Burhan Dahlan. Pernyataan itu disampaikan Burhan dalam acara Pembinaan Teknis dan Administrasi Yudisial pada Lingkungan Peradilan Seluruh Indonesia.

Ia mengatakan diminta berdiskusi dengan Mabes Angkatan Darat. Menurut dia, ada ada perkembangan LGBT yang mengkhawatirkan di tubuh TNI. “Mereka menyampaikan kepada saya, sudah ada kelompok-kelompok baru, kelompok persatuan LGBT TNI- Polri, pimpinannya sersan, anggotanya ada yang letkol. Ini unik, tapi memang ini kenyataan,” kata Burhan.

 

Sumber : tempo.co

LEAVE A REPLY