Langkah Ari Wibowo Maju di Munas PBSI Mulai Dijegal

0

Pelita.online –  Perebutan kursi Ketua Umum PP PBSI periode 2020-2024 mulai memanas. Salah satu calon yang maju dalam Munas PBSI 2020, Ari Wibowo mulai “diganjal” langkahnya untuk bersaing. Ini setelah 10 surat suara yang dibawa Ketua Pengprov PBSI Banten itu saat mendaftar ke panitia penjaringan sudah ada yang ganda.

Dengan begitu, suara ganda tersebut bakal dibatalkan dan Ari sudah dipastikan gugur karena tidak memenuhi persyaratan.
Dengan demikian, peluang Ari Wibowo untuk lolos dari tim penjaringan sudah sangat tipis. Kekhawatiran ini memang sudah dirasakan Ari Wibowo sejak memutuskan untuk siap maju sebagai caketum PP PBSI.

Satu dukungan suara yang disinyalir ganda itu adalah milik PBSI Maluku Utara.

Jauh hari sebelumnya sekretaris umum (Sekum) Pengprov PBSI Maluku Utara Muhammad Miftah Baay sudah menyerahkan surat dukungannya kepada Ari Wibowo. Namun kemudian dukungan itu dibatalkan dan beralih dengan memberikan dukungan suara kepada calon lain, yakni Ketua Badan PemeriksaKeuangan (BPK) Agung Firman Sampurna.

“Baru tadi pagi saya mendapat arahan dari Ketua Umum Bapak Edi Langkara agar dukungan diberikan untuk Agung Firman Sampurna. Padahal sebelumnya Maluku Utara sudah memberikan surat dukungannya kepada Ari Wibowo,” kata Miftah ketika dihubungi, Rabu (28/10/2020).

“Bagaimanapun, mau tidak mau saya ikut arahan pimpinan. Karena Ketua Umum memiliki hak penuh untuk menentukan dukungannya,” lanjut Miftah.

Surat pencabutan dukungan kepada Ari Wibowo di Munas PBSI dari Pengprov PBSI Maluku Utara.

Dengan kondisi ini bukan mustahil akan ada aklamasi pada pemilihan ketua PP PBSI nanti. Ketua Pengprov PBSI Daerah Istimewa Yogyakarta Suhartono padahal berharap akan adanya perubahan di organisasi olahraga terbesar kedua setelah sepakbola ini.

Suhartono berharap PBSI bisa dikelola secara professional oleh orang yang punya waktu dan mengerti bulutangkis.

“Tadinya saya berharap ada perubahan pada kepengurusan yang akan datang. Saya ingin ada figur baru yang mengerti betul tentang bulutangkis. Karena bulutangkis adalah andalan Negara ini untuk mengibarkan Merah Putih di dunia internasional, baik melalui Kejuaraan Dunia maupun olimpiade,” katanya.

Menurut Suhartono di bulutangkis itu banyak klub besar yang memiliki banyak atlet potensial. Mereka itu dikatakannya harus bisa dikelola dengan baik. Untuk itu diperlukan organisasi yang solid dengan perhatian dari ketua umum.

“Pelaku olahraga juga gamang melihat kondisi seperti ini. Tapi saya sebagai pimpinan yang taat azas, taat organisasi, dan taat peratusan organisasi akan mengikuti jalannya Munas nanti. Cuma perlu ada perbaikan-perbaikan tentang AD/ART dan Peraturan Organisasi (PO), sehingga celah-celah yang ada sekarang ini menggugurkan kandidat lain bisa ditutup,” lanjut Suhartono.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY