JAKARTA, Pelita.Online – Anggota Komisi III DPR RI Masinton Pasaribu geram karena hak angket terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diusulkannya tidak didukung sebagian besar fraksi di DPR RI. Meski pada akhirnya, usulan hak angket tersebut disetujui dalam rapat paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah.
Sebelum disetujui, Masinton dalam interupsinya menyebut DPR penuh dengan suasana politik kemunafikan. Suasana ini telah ia lihat sejak dirinya belum menjadi wakil rakyat, dan sekarang ia melihat dengan jelas politik kemunafikan itu.
“Saya menangkap suasana rapat paripurna seperti penuh dengan politik kemunafikan. Ini menurut saya harus dihentikan,” ujar Masinton di ruang rapat paripurna, Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (28/4/2017).
Sebagai pengusul hak angket, politikus PDI Perjuangan itu meyakini sejak awal ada proses yang salah dilakukan KPK dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Ia pun merasa heran kala rekan-rekannya di Komisi III balik badan untuk tak mendukung hak angket.
“Semua rekan-rekan anggota DPR komisi III semua setuju tapi saya tidak tahu kemudian berbalik badan. Saya menyampaikan dalam konteks keyakinan saya ada yang harus digali dan didalami,” papar Masinton.
Masinton merasa lembaga yang saat ini dipimpin Agus Rahardjo itu perlu dibenahi, dan ia tegas tak ingin melemahkan KPK. Ia merasa rekan-rekannya tak konsisten dengan keputusan politik yang diambil.
“Justru teman-teman yang kemarin getol, saya sudah bosan dengan politik kemunafikan ini, politik tidak jujur. Jangan bohongi rakyat, politik konsisten, saya ambil sikap harus angket saya tahu risikonya tapi saya tahu dampaknya,” jelas Masinton.
Okezone.com
