Mendikbudristek Siapkan Talenta Digital

0

Pelita.Online – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan Bank Dunia memperkirakan bahwa ekonomi digital di Indonesia akan berkembang 8 kali lipat pada tahun 2030 mendatang.

Hal itu dikatakan Nadiem saat Economic Outlook 2022, Indonesia Digital Infrastructure Report Launching yang bertema “Peta Jalan Mewujudkan Generasi Digital ” yang diselenggarakan oleh Beritasatu Media Holdings, Kamis (25/11/2021).

“Pada saat ini Indonesia masih kekurangan jutaan talenta digital dalam memenuhi aspirasi Indonesia menjadi negara ekonomi digital. Kemendikbudristek meyakini bahwa kebutuhan tersebut bisa terpenuhi bila melakukan perubahan drastis dalam sistem pendidikan,” urai dia.

Perubahan drastis itu sedang diupayakan melalui program-program prioritas Merdeka Belajar seperti Digitalisasi Sekolah dan Kampus Merdeka.

“Melalui program Digitalisasi Sekolah saat ini kami berfokus pada dua inisiasi. Pertama, mendistribusikan berbagai peralatan sekolah, seperti laptop, jaringan internet dan projector,” kata Nadiem.

Kedua, mengembangkan sejumlah platform digital pendidikan yang membantu guru dan sekolah guna meningkatkan kualitas pembelajaran.

Di tengah masa pandemi Covid-19 ini, pihaknya persiapkan platform Belajar dan Berbagi. Platform ini menjadi ruang bagi guru di Indonesia untuk belajar dari pengalaman dan praktik baik dalam mengajar guru. Selain itu para guru juga berbagi materi PT dan modul untuk mengembangkan pembelajaran di dalam kelas.

Sekarang sudah lebih dari 1,1 juta guru yang berlangganan hampir 200.000 postingan di platform ini. Selain guru belajar dan berbagi, tahun ini Kemendikbudristek melakukan pembaruan pada platform yang membantu kepala sekolah untuk melakukan pembelanjaan penyediaan barang dan jasa dengan lebih aman dan akuntabel.

Selain itu platform ini juga mendukung para UMKM untuk menjadi penyedia barang dan jasa, sehingga mendorong perkembangan ekonomi di masyarakat. Meski sudah banyak sekolah dan guru dari platform tersebut, pihaknya akan terus menghadirkan inovasi di bidang teknologi.

“Pada akhir tahun ini kami akan meluncurkan suatu aplikasi pendidikan untuk mendukung guru untuk mengembangkan pembelajaran dan kariernya. Kami di Kemendikbudristek sedang mempersiapkan mahasiswa kita menjadi talenta digital,” ungkap Nadiem.

Untuk pertama kali dalam sejarah mahasiswa Indonesia punya kesempatan untuk belajar di luar program studi selama 3 semester. Di luar kampus selama itu para mahasiswa dapat memilih program Kampus Merdeka sesuai dengan keinginannya.

Dengan mengikuti program Kampus Merdeka para mahasiswa mendapatkan pengalaman bekerja di perusahaan teknologi dan juga pengalaman sesungguhnya di masyarakat. Tahun ini ada 302.000 mahasiswa yang mendaftarkan diri di platform Kampus Merdeka dan 47.550 diantaranya merupakan peserta program kita.

“Untuk tahun depan kami sudah menyiapkan anggaran yang lebih besar lagi sudah ada lebih banyak mahasiswa lagi yang mengikuti program ini dan kita bisa menutup kebutuhan talenta digital kita,” kata dia.

“Mari kita semakin menguatkan kolaborasi kita untuk mempersiapkan talenta digital dan membangun ekonomi Indonesia di masa depan dengan bersama-sama mewujudkan Merdeka Belajar,” pungkas Nadiem.

sumber : beritasatu.com

LEAVE A REPLY